Pemprov Lampung: Temu bisnis klaster petani pisang naikkan daya saing
Melalui temu bisnis ini semua pihak harus berusaha membangun potensi dan kompetensi yang ada di kelompok masyarakat, katanya
Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengatakan adanya kegiatan temu bisnis pembiayaan klaster petani pisang di Kabupaten Tanggamus dapat meningkatkan daya saing petani di daerahnya.
"Pemerintah memiliki tiga fungsi utama yaitu melindungi, mensejahterakan, dan mencerdaskan masyarakat dengan adanya pengembangan inovasi. Beberapa tahun lalu semua berkeinginan petani Tanggamus bisa mengekspor pisang hasil budidaya, dan kini terwujud semua itu dengan kerja sama semua pihak," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto melalui keterangan yang di terima di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan pengembangan inovasi dan bisnis pisang oleh petani Tanggamus itu terwujud atas adanya upaya membangun. Sekaligus membagikan nilai-nilai yang dilakukan berbagai pihak salah satunya melalui kegiatan temu bisnis pembiayaan klaster petani pisang, dan penerapan kemitraan antara petani dan perusahaan.
"Melalui temu bisnis ini semua pihak harus berusaha membangun potensi dan kompetensi yang ada di kelompok masyarakat, ini penting dilakukan agar terjadi alih teknologi antara perusahaan dengan petani sehingga terwujud inovasi baru yang bisa membawa kesejahteraan. Dan petani makin mengerti mengenai proses pembiayaan," katanya.
Dia menjelaskan selain melakukan temu bisnis pembiayaan klaster petani pisang, adanya upaya pembagian tata cara praktik agrikultur yang baik kepada petani juga akan meningkatkan daya saing petani dalam menghasilkan produk pisang yang bernilai ekspor.
"Tentu semua bangga dengan adanya kerjasama semua pihak terkait petani di Tanggamus ini bisa membawa hasil produksi pisang mas sampai ke Jepang, jadi ini harus tetap dijaga," tambahnya.
Tanggapan serupa dikatakan oleh Direktur Corporate Affair Great Giant Foods Willy Soegiono Indra.
"Ekspor pisang mas ke Jepang ini merupakan bukti bahwa petani sudah memiliki kemampuan menghasilkan pisang mas yang berkualitas ekspor. Ini tidak main-main, sebab menembus kualitas di Jepang sangat sulit," ujar Willy.
Menurut dia, langkah pendampingan dari hulu hingga hilir bagi petani pisang mas di Tanggamus oleh perusahaan akan terus dilakukan agar makin banyak hasil produksi petani yang bisa masuk pasar ekspor.
"Kami memiliki sertifikasi yang berstandar internasional dan ini sangat sulit untuk diraih, sehingga dengan kolaborasi dengan petani pisang mas diharapkan makin banyak prestasi yang diraih seperti dengan makin luasnya pasar ekspor hingga semakin meningkatnya kualitas petani di daerah," kata dia.
"Pemerintah memiliki tiga fungsi utama yaitu melindungi, mensejahterakan, dan mencerdaskan masyarakat dengan adanya pengembangan inovasi. Beberapa tahun lalu semua berkeinginan petani Tanggamus bisa mengekspor pisang hasil budidaya, dan kini terwujud semua itu dengan kerja sama semua pihak," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto melalui keterangan yang di terima di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan pengembangan inovasi dan bisnis pisang oleh petani Tanggamus itu terwujud atas adanya upaya membangun. Sekaligus membagikan nilai-nilai yang dilakukan berbagai pihak salah satunya melalui kegiatan temu bisnis pembiayaan klaster petani pisang, dan penerapan kemitraan antara petani dan perusahaan.
"Melalui temu bisnis ini semua pihak harus berusaha membangun potensi dan kompetensi yang ada di kelompok masyarakat, ini penting dilakukan agar terjadi alih teknologi antara perusahaan dengan petani sehingga terwujud inovasi baru yang bisa membawa kesejahteraan. Dan petani makin mengerti mengenai proses pembiayaan," katanya.
Dia menjelaskan selain melakukan temu bisnis pembiayaan klaster petani pisang, adanya upaya pembagian tata cara praktik agrikultur yang baik kepada petani juga akan meningkatkan daya saing petani dalam menghasilkan produk pisang yang bernilai ekspor.
"Tentu semua bangga dengan adanya kerjasama semua pihak terkait petani di Tanggamus ini bisa membawa hasil produksi pisang mas sampai ke Jepang, jadi ini harus tetap dijaga," tambahnya.
Tanggapan serupa dikatakan oleh Direktur Corporate Affair Great Giant Foods Willy Soegiono Indra.
"Ekspor pisang mas ke Jepang ini merupakan bukti bahwa petani sudah memiliki kemampuan menghasilkan pisang mas yang berkualitas ekspor. Ini tidak main-main, sebab menembus kualitas di Jepang sangat sulit," ujar Willy.
Menurut dia, langkah pendampingan dari hulu hingga hilir bagi petani pisang mas di Tanggamus oleh perusahaan akan terus dilakukan agar makin banyak hasil produksi petani yang bisa masuk pasar ekspor.
"Kami memiliki sertifikasi yang berstandar internasional dan ini sangat sulit untuk diraih, sehingga dengan kolaborasi dengan petani pisang mas diharapkan makin banyak prestasi yang diraih seperti dengan makin luasnya pasar ekspor hingga semakin meningkatnya kualitas petani di daerah," kata dia.