Lampung Selatan (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menargetkan penerapan tarif bea masuk nol persen ekspor komoditas nanas dan pisang dapat segera terlaksana.
"Seperti yang diketahui komoditas nanas di Provinsi Lampung ini sudah merajai pasar perdagangan dunia begitu pula dengan pisang," ujar Zulkifli Hasan di Lampung Selatan, Rabu.
Ia mengatakan namun masih ada beberapa kendala dalam pelaksanaan perdagangan komoditas tersebut ke berbagai negara salah satunya adanya tarif bea masuk yang berbeda-beda di setiap negara.
"Sekarang mau dijual kemana, contoh seperti ekspor ke Eropa, Jepang, dan Korea Selatan biasanya ada pajak masuknya sendiri-sendiri. Sehingga kami sedang berupaya serta mentargetkan penerapan tarif ekspor nanas dan pisang bisa nol persen," katanya.
Dia menjelaskan guna memperluas penerapan tarif bea masuk nol persen bagi ekspor komoditas, pihaknya juga tengah menjalin kerjasama dengan berbagai negara.
"Jadi kami sedang mendorong kerjasama dengan berbagai negara untuk menghilangkan pajak perdagangan komoditas salah satunya nanas dan pisang yang berasal dari Lampung supaya nol pajak," ucapnya.
Menurut dia, dengan penerapan tarif bea masuk nol persen bagi perdagangan komoditas tersebut diharapkan pasar komoditas lokal bisa semakin luas.
Diketahui dalam upaya perluasan penerapan tarif bea masuk nol persen tersebut pemerintah tengah mempercepat penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Partnership Agreement (IEU CEPA).
Dan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung untuk produksi dua komoditas hortikultura yang menjadi andalan perdagangan di Provinsi Lampung berupa nanas dan pisang tersebut meliputi total produksi nanas pada 2022 sebanyak 8.617.058 kuintal mengalami kenaikan dari pada produksi tahun sebelumnya yang hanya 7.058.833 kuintal.
Dengan daerah sentra produksi ada di Kabupaten Lampung Tengah dengan total produksi 8.597.431 kuintal pada 2022.
Sedangkan untuk komoditas pisang pada 2022 ada sebanyak 12.230.093 kuintal naik dari pada 2021 sebesar 11.232.397 kuintal.
Dan daerah sentra produksi pisang di Lampung pada 2022 ada di Kabupaten Pesawaran dengan jumlah produksi 4.497.809 kuintal, Lampung Selatan 5.123.700 kuintal, dan Lampung Timur berjumlah 1.173.056 kuintal.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mendag targetkan tarif bea masuk nol persen ekspor nanas dan pisang
Berita Terkait
Bea Cukai Tanjungpinang selamatkan kerugian negara sebesar Rp175 juta
Rabu, 30 Oktober 2024 12:33 Wib
Bea Cukai Sumbagbar musnahkan 28,5 juta batang rokok ilegal
Kamis, 12 September 2024 18:03 Wib
DJBC Sumbagbar sebut impor alutsista dongkrak devisa Lampung
Kamis, 22 Agustus 2024 22:34 Wib
Bea dan Cukai Bandarlampung musnahkan 40 juta batang rokok ilegal
Selasa, 25 Juni 2024 20:39 Wib
Program beasiswa GrabScholar kembali beri bantuan dana pendidikan bagi ribuan pelajar
Kamis, 20 Juni 2024 19:25 Wib
KPK: Nilai TPPU Eko Darmanto capai Rp20 miliar
Sabtu, 20 April 2024 5:19 Wib
Kerja sama Polri-Bea Cukai ungkap pabrik narkoba Fredy Pratama
Senin, 8 April 2024 11:36 Wib
KPK sita Chevrolet Biscayne milik Andhi Pramono
Kamis, 4 April 2024 11:41 Wib