Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengatakan bahwa sistem pengairan di daerah pertanian hortikultura tetap terjaga pada musim kering guna menjaga produktivitas.
"Lampung memang menjadi salah satu daerah selain penghasil komoditas pertanian dan perkebunan juga menghasilkan komoditas hortikultura, sehingga di musim kering ini perlu pula ada upaya khusus," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Bani Ispriyanto di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan untuk menjaga produktivitas komoditas hortikultura, pihaknya terus berupaya menjaga sistem pengairan di daerah hortikultura agar tetap beroperasi.
"Daerah hortikultura sistem pengairannya ada yang menggunakan sumur bor ada juga yang menggunakan waduk, sehingga menjaga sistem pengairan tetap berjalan dengan lancar, menjadi salah satu hal yang terus dilakukan agar tidak ada lahan hortikultura yang mengalami kekeringan," katanya.
Dia melanjutkan salah satu contoh sistem pengairan menggunakan waduk di kawasan hortikultura tersebut dilaksanakan di daerah perkebunan nanas. Dengan luas 5-10 hektare kawasan tanam telah tersedia satu waduk untuk mengairi lahan.
"Waduk ini gunanya saat hujan akan menyerap air, dan saat kemarau seperti ini akan mengaliri kebun jadi tidak ada produksi yang berhenti saat kemarau. Setiap selepas panen biasanya nanas akan langsung tanam karena mereka memanfaatkan air dari waduk yang sudah disiapkan," ucapnya.
Menurut dia, untuk yang menggunakan sistem irigasi pompa telah disiapkan sumur-sumur serta pompa airnya guna mengairi kebun-kebun hortikultura.
"Untuk sistem irigasi pompa tidak bisa semua wilayah dilakukan, sehingga penanaman tanaman hortikultura salah satunya bawang dan cabai pun hanya dilakukan di beberapa wilayah yang memiliki sumur bor saja agar mengurangi dampak kekeringan," tambahnya.
Diketahui beberapa komoditas hortikultura yang menjadi andalan Lampung adalah nanas dengan jumlah produksi sebanyak 705.883 ton pada 2021, dengan lokasi sentra di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, Tulang Bawang, dan Lampung Selatan.
Sedangkan untuk pisang pada 2021 produksinya mencapai 1.123.240 ton dimana jenis yang dibudidayakan adalah pisang mas dan cavendish. Untuk kawasan sentra pengembangan ada di Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran, Lampung Timur, Lampung Tengah, dan Lampung Utara.
Pemerintah Provinsi Lampung pun telah melakukan penyaluran pompa air sebanyak 250 unit dimana 190 unit kepada kabupaten serta kota, dan 60 unit kepada barigade proteksi tanaman untuk mengatasi adanya kekeringan di lahan pertanian salah satunya di kawasan hortikultura.