Kemendes PDTT targetkan penjualan Rp2 miliar selama GTTGN 2023 di Lampung

id Ivanovich Agusta,GelarTeknologi Tepat Guna Nusantara,Teknologi tepat guna,Kemendes PDTT

Kemendes PDTT targetkan penjualan Rp2 miliar selama GTTGN 2023 di Lampung

Kepala Badan Pengembangan Informasi Kemendes PDTT Ivanovich Agusta dalam Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (GTTGN) XXIV Tahun 2023, di Bandar Lampung, Lampung, Rabu (7/6/2023). (ANTARA/ HO - Kemendes PDTT)

Sebagaimana tradisi gelaran tahun lalu, dimana produk stan terjual tuntas, Kemendes PDTT beserta Pemda Lampung menargetkan transaksi TTG hingga Rp700 juta, berupa penjualan di stan dan pemesanan alat, kata Ivanovich Agusta
Bandar Lampung (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menargetkan penjualan produk desa mencapai Rp2 miliar selama Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (GTTGN) XXIV Tahun 2023 yang dilaksanakan di Lampung.

"Target transaksi sampai GTTGN selesai mencapai Rp2 miliar, selama lima hari ke depan atau rata-rata Rp400 juta per hari," kata Kepala Badan Pengembangan Informasi Kemendes PDTT, Ivanovich Agusta di sela GTTGN XXIV di Bandar Lampung, Rabu.

Ivanovich Agusta menjelaskan GTTGN kali ini mencakup 150 stan yang saling tergabung antar-provinsi.

Nilai barang yang dipamerkan pada seluruh stan mencapai Rp1,82 miliar, yang terdiri atas Rp599 juta harga teknologi tepat guna (TTG) yang dipamerkan dan Rp1,22 miliar produk desa di luar TTG.

"Sebagaimana tradisi gelaran tahun lalu, dimana produk stan terjual tuntas, Kemendes PDTT beserta Pemda Lampung menargetkan transaksi TTG hingga Rp700 juta, berupa penjualan di stan dan pemesanan alat," kata Ivanovich Agusta.

Acara GTTGN merupakan upaya Kemendes PDTT untuk menggenjot inovasi dan teknologi yang lahir dari desa, karena inovasi dan teknologi diyakini menjadi faktor percepatan kemajuan desa.

Ivanovich Agusta menuturkan lomba GTTGN memperlihatkan rivalitas positif untuk memancing inovasi teknologi lebih lanjut. "Kami melaporkan penjurian tingkat nasional objektif, para juara nasional semata-mata muncul dari keputusan para juri," kata Ivan.

Para juri terdiri atas wakil Kemendes PDTT, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), akademisi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan UPN Veteran Surabaya.

Kemudian redaktur ilmu pengetahuan dan teknologi dari harian Kompas. "Tahun ini juri juga mencakup fungsional utama dari Kemenkumham yang mengelola proses HAKI," tambah Ivanovich Agusta.

Pihaknya juga menjamin para pemenang adalah yang terbaik dari seluruh peserta yang ikut GTTGN tahun ini.

Seluruh pemenang GTTGN tingkat nasional mendapatkan piagam penghargaan, dana, serta dukungan penuh untuk mendapatkan hak paten atas teknologinya, serta difasilitasi unit usaha BUM Desa untuk mendapatkan nomor izin berusaha, sehingga teknologi tepat guna karya pemenang terbuka untuk dikembangkan dan dipasarkan ke seluruh dunia.