Prospek lulusan rekayasa tata kelola air terpadu Itera dibutuhkan nasional

id lampung, itera, kampus, perguruan tinggu, rekayasa tata kelola, rekayasa

Prospek lulusan rekayasa tata kelola air terpadu Itera dibutuhkan nasional

Prospek lulusan rekayasa tata kelola air terpadu Itera dibutuhkan nasional. ANTARA/HO-Itera

Program Studi TKA memiliki peluang karir yang beragam.....

Bandarlampung (ANTARA) - Program Studi (Prodi) Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu (TKA) di Institut Teknologi Sumatera (Itera) termasuk prodi baru. Prodi ini berdiri 22 September 2021.

Meski tergolong baru, peluang kerja lulusan Prodi Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu (TKA) Itera banyak dibutuhkan di sektor keairan nasional, mengingat masih terbatasnya sumber daya manusia yang menguasai bidang keilmuan ini.

Dalam wawancara, Koordinator Prodi Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu (TKA) Itera Rahma Yanda menyampaikan latar belakang didirikannya Prodi TKA Itera, karena Prinsip-Prinsip Dublin (Dublin Principles) yang direkomendasikan dalam International Conference on Water and the Environment di Dublin tahun 1992.

Prinsip itu menekankan pada air tawar adalah terbatas dan mudah berubah, dan sangat esensial untuk melangsungkan kehidupan, pembangunan dan lingkungan.

Progam studi ini juga sebagai prodi integrator karena menggunakan kata terpadu dalam nama prodi yang artinya semua bidang bisa diintegrasikan. Bidang ilmunya lebih fokus pada pengelolaan sumber daya air mulai dari hulu hingga ke hilir, dari air permukaan hingga air tanah, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

“Program Studi TKA memiliki peluang karir yang beragam seperti ahli konservasi tanah dan air, ahli hidrologi, spesialis di bidang pengairan, tenaga pendidik, insinyur, PNS, dan target tempat kerjanya di perusahaan daerah air minum (PDAM), PU, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, dan lainnya,” ujar Rahma.


Skill Mahasiswa

Mahasiswa akan memiliki kemampuan di bidang pemahaman mengenai hidrologi yang mencakup konservasi tanah dan air, pendayagunaan air, menghitung daya rusak air, dan pengelolaan daerah aliran sungai.

Mahasiswa juga nantinya akan memiliki skill dalam bidang Sistem Informasi dan Geografis (SIG), kemampuan dalam bidang Internet of Things (IoT), kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya.

Lebih lanjut, Rahma menerangkan kurikulum pada Prodi TKA tidak jauh berbeda dengan kurikulum pada umumnya.

Prodi TKA ini juga memiliki kurikulum Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kebijakan ini juga akan memberikan dampak positif bagi para mahasiswa yang nantinya akan melanjutkan program magisternya.

Rahma berharap banyak calon mahasiswa yang tertarik dengan Prodi TKA ini, mengingat betapa pentingnya peran air bagi kehidupan kita.
Baca juga: Jajaki kerja sama dengan Itera, manajemen Indosat dorong peningkatan skill mahasiswa
Baca juga: Pengalaman mahasiswa Itera ikuti pertukaran mahasiswa di NIU Taiwan