Tahun ajaran baru, kegiatan belajar mengajar masih dilakukan secara daring

id Tahun ajaran baru,kegiatan belajar mengajar masih dilakukan secara daring,sman 9 bandarlampung

Tahun ajaran baru, kegiatan belajar mengajar masih dilakukan secara daring

Guru SMA Negeri 9 Bandarlampung melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan sistem daring pada hari pertama sekolah tahun ajaran baru 2020-2021 di Bandarlampung, Lampung, Senin (13/7/2020). Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Pendidikan menginstruksikan sekolah untuk melakukan sistem PJJ di awal tahun ajaran baru hingga akhir Agustus mendatang sebagai antisipasi penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah. (Antaranews Lampung/Ardiansyah.)

Ya lebih enak tatap muka daripada daring kayak gini
Bandar Lampung (ANTARA) -
Seorang siswa baru SMA Negeri 9 Bandarlampung melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan sistem daring pada hari pertama sekolah tahun ajaran baru 2020-2021 di Bandarlampung, Lampung, Senin (13/7/2020). Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Pendidikan menginstruksikan sekolah untuk melakukan sistem PJJ di awal tahun ajaran baru hingga akhir Agustus mendatang sebagai antisipasi penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah. (Antaranews Lampung/Ardiansyah.)

Kegiatan belajar mengajar (KBM) tahun ajaran baru 2020-2021 di sejumlah sekolah di Kota Bandarlampung masih di lakukan secara online (daring).

Selain KBM, salah satu kegiatannya adalah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Pantauan di SMAN 9 Bandarlampung sudah terlihat kegiatan MPLS tahun ajaran 2020/2021 dilaksanakan secara daring atau virtual.

MPLS ini dilaksanakan untuk pengenalan terkait lingkungan sekolah khususnya yang ada di SMAN 9 Bandarlampung seperti dewan guru, sistem pembelajaran dan sarana di sekolah. Pelaksanaan MPLS bagi siswa baru ini, mulai hari ini Senin 13 Juli 2020 sampai dengan hari Kamis 16 Juli 2020.

"Kami mengenalkan mulai dari guru, sistem pembelajaran, di sekolah kami pakai SKS beda dengan SMA yang lain. Kemudian sarana dan prasarana yang dimiliki, intinya berkaitan dengan lingkungan yang ada," ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 9 Bandarlampung Supeno.

Supeno menambahkan, pada hari ini juga sudah dimulai kegiatan KBM tahun ajaran 2020/2021 secara daring.

"Untuk tanggal 13 Juli 2020 kegiatan KBM pertama di SMAN 9 juga sudah dimulai, dan SMAN 9 sudah melaksanakan kegiatan itu. Seluruh guru yang mengajar pada hari ini sudah prepare dengan sistem daring, kami SMAN 9 menyiapkan 4 lokal guna memfasilitasi para guru-guru untuk proses pembelajaran secara daring," ujarnya lagi.

Sebelumnya, kegiatan KBM ini berlangsung pada tanggal 6 Juli lalu sekolah ini sudah melakukan kegiatan workshop, kami juga berupaya membuat rumah belajar sendiri yang akan terkoneksi dengan Lampung Belajar.

"Itu semua guru terlibat di dalamnya dan mereka sudah mempersiapkan materi di rumah belajar itu, sehingga siswa nanti dengan mudah dapat mengakses atau dapat bergabung dalam kegiatan itu," katanya pula.

Terkait kendala sejauh ini yang dihadapi oleh para guru maupun siswa adalah akses internet, karena proses KBM tersebut melibatkan siswa dari rumah, dan guru dari sekolah.

"Terkadang namanya koneksi internet membutuhkan kuota, rata-rata seperti itu kendalanya," katanya lagi.
Baca juga: SMAN 9 Bandarlampung perbaiki kesalahan dalam PPDB jalur afirmasi

Untuk titik server, di SMAN 9 sudah disiapkan empat titik untuk memfasilitasi siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. "Untuk posisinya terkadang memang masih up down karena ramai, tapi Insya Allah dalam waktu dekat ini sudah kita upgrade," katanya lagi.

Bagi siswa dan guru nantinya akan diberikan kuota internet yang dananya dari BOS.

"Tidak hanya siswa, guru juga diberikan kuota, untuk siswa besarnya Rp50 ribu setiap bulan, dan untuk tahun ajaran baru ini akan disinkronkan kepada pihak komite untuk kuota anak-anak, Insya Allah akan diarahkan ke dana BOS juga untuk kelas 10, 11, dan 12," katanya lagi.

Salah seorang siswa baru SMAN 9 Bandarlampung Andika Rahmat Hidayat mengatakan, pelaksanaan MPLS dan KBM secara daring ini kurang efektif. "Kalo buat saya kurang efektif ya, selain itu juga karena saya ekonominya menengah ke bawah, dan susah kuotanya," ujar alumni SMPN 4 Bandarlampung ini pula.

Rahmat mengaku, dalam sehari dirinya bisa menghabiskan kuota internet sebanyak 750 MB, itu hanya untuk belajar secara daring belum termasuk yang lainnya. Ia juga mengaku lebih memilih pembelajaran secara tatap muka ketimbang secara daring.

"Ya lebih enak tatap muka daripada daring kayak gini. Karena kalo untuk bertanya itu kurang masuk suaranya keseringan seperti itu, sinyalnya juga kadang-kadang 'ngelag'," keluhnya.
Baca juga: Psikolog Octa Reni bekali kelas inspirasi siswa SMAN 9 Bandarlampung
Baca juga: Sebanyak 8.675 Siswa SMA di Bandarlampung Ikuti UNBK