Lombok Utara, NTB (ANTARA) - Tim gabungan dari sejumlah instansi baik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Polri, TNI, Dinas Kesehatan, KKP, dan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara melakukan penyemprotan cairan disinfektan untuk mencegah masuknya virus corona atau COVID-19 di kawasan destinasi tiga Gili (Trawangan, Meno dan Air) di Kabupaten Lombok Utara, Rabu.
Penyemprotan cairan disinfektan tersebut dipimpin langsung Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah, didampingi Kapolda NTB, Irjen Polisi Tomsi Tohir, dan Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar serta sejumlah pejabat terkait baik Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara.
Penyemprotan cairan disinfektan sendiri di bagi di tiga titik lokasi di tiga Gili, yakni Trawangan, Meno dan Air. Termasuk, di Pelabuhan Bangsal di Kecamatan Pemenang. Di kawasan Gili Trawangan petugas melakukan penyemprotan di area-area publik atau keramaian tempat seringnya berkumpul para wisatawan, seperti restoran, penginapan, pasar seni, areal pelabuhan termasuk jalan lingkar sekitar areal Gili Trawangan juga tidak luput dari penyemprotan.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan penyemprotan cairan disinfektan dilakukan sebagai langkah pencegahan virus corona di wilayah destinasi itu. Mengingat, wisatawan yang datang khususnya melalui Bali jumlahnya cukup banyak ke destinasi wisata andalan di provinsi itu.
"Kita menemukan fakta bahwa turis sampai ribuan langsung datang dari Bali ke Gili. Karena peralatan dan SDM kita terbatas apalagi Bali sudah positif corona kita tidak ingin ambil resiko. Kita ingin buktikan bahwa selama Gili ini distop penyeberangan langsungnya dari Bali kita melakukan langkah - langkah seperti pembersihan yang memungkinkan terjadinya hal -hal yang tidak kita inginkan mudah mudahan upaya kita berjalan baik," tegas Zulkieflimansyah.
Gubernur NTB menjelaskan, terkait penutupan sementara akses dari dan menuju Gili terutama Bali untuk menjaga keamanan dari virus corona, sehingga wisatawan yang masuk dapat terjamin kesehatannya karena masuk ke gili hanya melalui jalur Pelabuhan Bangsal yang memiliki alat pemindai suhu tubuh untuk mendeteksi gejala corona.
"Orang yang biasa datang ke gili baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara kita mulai menjaga-jaga dan selektif," jelasnya.
Karena itu, kata gubernur, akses dari Bali ke tiga Gili melalui jalur fastboat untuk sementara waktu ditutup. Namun bukan berarti aktivitas di tiga Gili itu mati. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah corona di NTB mengingat di Bali sudah ada yang terpapar corona.
Selain itu, ia mengingatkan agar masyarakat khususnya di Lombok Utara, termasuk kawasan tiga Gili agar tidak panik berlebihan sehingga aktivitas-aktivitas yang lain tidak terganggu.
"Selama fastboat dari Bali disetop, kita melakukan langkah-langkah nyata seperti kebersihan, menjaga dan tempat-tempat yang rawan. Mudah-mudahan dengan upaya kita sekarang ini aktivitas dapat berjalan seperti biasa, normal, tapi kehati-hatian, kewaspadaan tetap kita lakukan," katanya
Kapolda NTB Irjen Polisi Tomsi Tohir menegaskan, bahwa langkah penyemprotan sebagai bentuk dukungan TNI/Polri dalam membantu pemerintah daerah, menjaga kebersihan dan penyemprotan terutama di fasilitas umum, seperti bandara, sekolah dan pelabuhan.
"Kegiatan ini terus kita lakukan sampai nanti ada kebijakan lebih lanjut. Khusus di jajaran kepolisian setiap polres dan polsek, termasuk Brimob dan TNI juga sudah membentuk gugus tugas bersama melaksanakan tugas dengan koordinasi bersama pemerintah daerah," katanya.