Kapal mewah Explorer Dream sandar di Pelabuhan Benoa Bali

id Kapal Explorer Dream,Pelindo III,Pariwisata Bali

Kapal mewah Explorer Dream sandar di Pelabuhan Benoa Bali

Kapal Explorer Dream saat sandar di Pelabuhan Benoa, Bali. (Antara Jatim/H.O Pelindo III)

Kapal mewah besutan penyedia jasa pariwisata pesiar Dream Cruises, yakni Explorer Dream mulai berlabuh di Pelabuhan Benoa Bali, setelah pelabuhan tersebut melakukan revitalisasi alur dan kolam.
Surabaya (ANTARA) - Kapal mewah besutan penyedia jasa pariwisata pesiar Dream Cruises, yakni Explorer Dream mulai berlabuh di Pelabuhan Benoa Bali, setelah pelabuhan tersebut melakukan revitalisasi alur dan kolam.

Direktur Utama PT Pelindo III Doso Agung di Surabaya, Kamis mengatakan, sebelumnya kapal dengan panjang 268 meter dan GT 75,338 yang membawa 1.856 penumpang itu hanya bisa lego jangkar di luar pelabuhan Benoa saat mengunjungi Bali.
Baca juga: Lima hal seru saat berkunjung ke GWK Bali

Ia mengatakan, kedatangan Explorer Dream menambah kedatangan kapal besar, yang sebelumnya sudah bersandar terlebih dahulu adalah dua Kapal Cruise MV Insignia dengan bobot GT 30,277 dan MV Azamara Quest dengan bobot yang sama bersandar dengan aman di Dermaga Pelabuhan Benoa Maret lalu.

"Setelah revitalisasi alur dan kolam Pelabuhan Benoa, kini kapal yang memiliki Length Overall (LOA)/panjang lebih dari 300 meter dapat sandar di demaga Pelabuhan Benoa dengan aman," katanya.

Gubernur Bali Wayan Koster yang hadir menyambut kedatangan Kapal Explorer Dream berharap dengan revitalisasi alur ini dapat meningkatkan citra pariwisata Bali untuk menarik kapal pesiar yang besar.

"Dan tentu ke depan kita berharap dampak ekonomi dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Nanti setiap ada kapal pesiar yang datang akan kita bantu menyusun rangkaian tujuan wisatanya agar jadi lebih terarah dan para wisatawan dapat menikmati wisata di Bali tentunya," katanya.
Baca juga: Pemprov Bali berikan "Desa Wisata Award" bagi desa berprestasi

Sebelumnya, Pelindo III merampungkan pengerukan dan pendalaman alur dari minus 9 Meter LWS (low water spring/rata-rata muka air laut) menjadi minus 12 Meter LWS.

Sebelum dilakukan pengerukan, dermaga Pelabuhan Benoa hanya bisa disandari oleh kapal dengan panjang di bawah 240 meter saja.

Direktur Teknik Pelindo III Joko Noerhudha mengatakan, dengan selesainya revitalisasi, sekarang minat kunjungan kapal pesiar lebih tinggi karena dengan bersandar di Dermaga Pelabuhan Benoa dari sisi keamanan dan kenyamanan akan terjamin.

Selain itu, area untuk berputar kapal juga dilebarkan sehingga kapal yang memiliki radius putar lebih panjang dapat melakukan manuver dengan aman dari 300 meter sekarang menjadi 420 meter. Serta lebar di kolam timur dari awal 150 meter sekarang telah menjadi 200 meter, dan untuk kolam barat dari 150 meter menjadi 330 meter.

"Pembangunan yang dilakukan di pelabuhan Benoa tentunya juga berkontribusi pada perekonomian Bali dan nasional, karena Pelabuhan Benoa dan sektor pariwisata Bali merupakan bagian penting untuk mendukung program pemerintah mencapai target 20 juta wisatawan," katanya.
Baca juga: Nakhoda kapal wisata di Bali ikuti dillat nakhoda teladan

Ia memprediksi, kunjungan penumpang kapal pesiar akan naik pascarevitalisasi, sebab Pelindo III juga meningkatkan fasilitas gedung terminal penumpang yang semula 900 orang, diperbesar hingga menampung 3.500 orang dalam bangunan seluas 5.600 meter persegi.

"Serta tidak ketinggalan hiasan dengan sentuhan artistik khas Bali sebagai pintu gerbang wisatawan melalui laut," katanya.

Sementara itu, jumlah kunjungan penumpang kapal pesiar sampai dengan triwulan III-2019 di sejumlah pelabuhan yang dikelola Pelindo III mencapai 118 unit kapal atau 4,4 juta GT, atau tercapai 76 persen dari target sebanyak 155 unit, dan untuk total jumlah penumpang kapal pesiar di periode yang sama tercatat sebesar 80.586 penumpang.
Baca juga: Desa Penglipuran Bali layak jadi model wisata edukasi