Jangan memaksakan diri mencium hajar aswad

id Haji 2019,mch 2019,hajar aswad,subhan cholid,kadaker mekkah

Jangan memaksakan diri mencium hajar aswad

Sudut Kakbah yang terdapat hajar aswad selalu menjadi bahan rebutan jamaah untuk dijangkau sehingga selalu dijaga oleh para askar. (Foto: Hanni Sofia)

Mekkah (ANTARA) - Jamaah haji Indonesia diimbau tidak memaksakan diri untuk mencium hajar aswad terkait adanya beberapa calon haji Indonesia yang terluka ketika berusaha melakukannya.

Kepala Daerah Kerja Mekkah PPIH 2019 Subhan Cholid di Mekkah, Senin, mengatakan pihaknya memperoleh laporan terdapat beberapa anggota jamaah haji yang terluka ketika berusaha mencium hajar aswad.

"Kami mengimbau jamaah untuk tidak memaksakan diri agar dapat mencium hajar aswad. Saat melaksanakan ibadah, perhatikan juga keamanan diri. Ukur kemampuan fisik, jangan sampai karena ingin mengejar sunahnya, malah menjadi mudharat," tegas Subhan Cholid.

Subhan menyampaikan, berdasarkan laporan Sektor Khusus Masjidil Haram, Senin pagi ini ada dua anggota jamaah calon haji Indonesia yang terluka akibat berusaha mencium hajar aswad.

"Berdasarkan laporan yang saya terima, ada dua anggota jamaah yang terluka hari ini akibat memaksakan diri ingin mencium hajar aswad," ujarnya.

Keduanya diketahui berjenis kelamin pria, masing-masing berasal dari embarkasi Banjarmasin (BDJ) dan embarkasi Solo (SOC).

Kedua pria berusia 60 dan 71 tahun tersebut ditemukan terluka dan sesak napas akibat terinjak jamaah lain saat mencoba mencium hajar aswad usai melaksanakan tawaf.

"Alhamdulillah keduanya telah memperoleh pengobatan dari tim P3JH yang berada di lapangan, dan telah kembali ke penginapan masing-masing. Tapi kami berharap, hal seperti ini tidak terulang atau dialami jamaah lainnya," ucap Subhan, berharap.

"Sekali lagi, kami mohon jamaah untuk dapat mengukur kemampuan fisiknya. Saat ini kondisi Masjidil Haram mulai padat. Jadi kami mengimbau jamaah untuk tetap berhati-hati," ujarnya.

Sementara, tim Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (P3JH) Pradipta Suarsyaf yang melakukan penanganan medis terhadap dua anggota jamaah tersebut menyampaikan korban terinjak jamaah lain yang mengakibatkan sesak napas dan keduanya juga mengalami kulit terkelupas.

"Ini disebabkan kulit kering akibat terpapar sinar matahari, dan kurangnya cairan pada tubuh," jelasnya.