Kementan siap cetak pengusaha lewat transformasi pendidikan

id momon rusmono,cetak pengusaha, transformasi pendidikan

Kementan siap cetak pengusaha lewat transformasi pendidikan

Kepala Badan SDM Pertanian Kementan, Momon Rusmono. (Foto: net)

Dampak dari transformasi ini yang semula STPP hanya berorientasi menghasilkan penyuluh pertanian, setelah kini menjadi Polbangtan diarahkan menghasilkan 'job creator' berjiwa wirausaha dengan keahlian bidang pertanian, peternakan dan perkebunan, kata
Jakarta (Antaranews Lampung) - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) siap menyiapkan lulusan berorientasi wirausahawan bidang pertanian melalui transformasi pendidikan.

Kepala Badan SDM Pertanian di Kementan Momon Rusmono pada konferensi pers di Jakarta, Senin, mengatakan BPPSDMP telah melakukan transformasi pendidikan vokasi pertanian dari yang semula Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP), kini menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan).

"Dampak dari transformasi ini yang semula STPP hanya berorientasi menghasilkan penyuluh pertanian, setelah kini menjadi Polbangtan diarahkan menghasilkan 'job creator' berjiwa wirausaha dengan keahlian bidang pertanian, peternakan dan perkebunan," kata Momon.

Ada pun Kementan akan meluncurkan Polbangtan pada 18 September 2018 mendatang di Polbangtan Bogor, Jabar, yang akan dilakukan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Momon mengatakan transformasi pendidikan ini dilakukan guna menjaga keberlanjutan pembangunan pertanian atau regenerasi pertanian yang berkarakter socioagripreneur.

Dengan perubahan ini, program studi pun juga bertambah dari semula di STPP hanya memiliki tiga program studi, menjadi 13 program studi. Ke-13 program studi tersebut adalah penyuluhan pertanian berkelanjutan, penyuluhan perkebunan presisi, teknologi produksi tanaman perkebunan, penyuluhan peternakan dan kesejahteraan hewan.

Selanjutnya, agribisnis hortikultura, kesehatan hewan, mekanisasi pertanian, teknologi benih, teknologi pakan ternak, produksi ternak, agribisnis peternakan, budidaya hortikultura dan budidaya ternak.

Semua program studi ini sudah menerima mahasiswa baru sebanyak 1.300 orang, dari 12.000 peserta yang mengikuti tes tertulis.

Metode pembelajaran Polbangtan juga berbeda dibandingkan STPP, yakni menggunakan penerapan "teaching factory" atau 30 persen teori dan 70 persen praktik lapangan dengan berorientasi menghasilkan wirausahawan muda bidang pertanian.

Sebanyak enam STPP yang beralih menjadi Polbangtan adalah STPP Medan yang menjadi Polbangtan Medan, STPP Bogor menjadi Polbangtan Bogor, STPP Magelang menjadi Polbangtan Yogyakarta-Magelang, STPP Malang menjadi Polbangtan Malang, STPP Gowa menjadi Polbangtan Gowa dan STPP Manokwari menjadi Polbangtan Manokwari.