Jakarta (Antaranews Lampung) - Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan sebanyak 13.300 anak di Kabupaten Asmat, Papua, telah divaksinasi sebagai upaya penanggulangan wabah campak.
Menurut Nila, belum semua distrik di Kabupaten Asmat mendapatkan layanan tersebut karena terkendala medan yang berat.
"Memang masih ada sejumlah distrik yang belum terjangkau karena untuk sampai ke tempat-tempat tersebut memang sulit," kata Nila di Jakarta, Rabu (31/1).
Nila pun melaporkan hingga saat ini ada 71 orang meninggal akibat campak dan gizi buruk.
Berdasarkan data yang diterima Tim Satgas Kemanusiaan Asmat hingga Selasa (30/1), jumlah pasien rawat inap di Asmat masih tersisa 26 orang, 19 orang di antaranya dirawat di RSUD Asmat dan tujuh pasien dirawat di Aula Gereja Protestan Indonesia Asmat.
Lima pasien yang masih rawat inap di RSUD Asmat didiagnosa terserang campak, 10 orang mengalami gizi buruk dan diare, serta empat orang menderita demam.
Kondisi pasien yang dirawat di Aulia GPI seluruhnya mengalami gizi buruk. Sebelumnya, jumlah pasien yang dirawat di Aula GPI sebanyak 47 orang, di mana 40 orang telah dipulangkan.
Sementara itu Menteri Sosial Idrus Marham dalam kesempatan terpisah mengatakan penyelesaian masalah di Kabupaten Asmat harus terpadu dan lintas sektoral. Sejumlah kementerian menyelesaikan masalah infrastruktur, lingkungan, pendidikan, kesehatan dan lainnya.
Menurut dia, apa yang dilakukan di Papua harus berbasis budaya, karakter daerah, tidak bisa sama dengan lainnya.
Idrus juga menyebutkan bahwa penanganan masalah di Asmat merupakan operasi kemanusiaan.
"Keterlibatan TNI-Polri adalah dalam rangka operasi kemanusiaan, bukan operasi militer. Jangan ada yang merasa paling pahlawan, semua adalah pahlawan karena kita melakukan dengan gotong royong," kata dia.
Kata Menkes 13 ribu anak Asmat telah divaksinasi
Memang masih ada sejumlah distrik yang belum terjangkau karena untuk sampai ke tempat-tempat tersebut memang sulit, kata Nila