Lampung Selatan (ANTARA) - Personel gabungan yang terdiri atas Kepolisian, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, Kodim serta TNI AL, melakukan patroli di Pelabuhan Bakauheni guna memberantas aksi pungli dan premanisme di wilayah tersebut.
Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, di Kalianda, Kamis, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut melibatkan personel gabungan untuk melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan dan individu yang mencurigakan di area Pelabuhan Bakauheni.
"Kami melaksanakan pemeriksaan menyeluruh di pelabuhan, untuk mencegah tindakan yang meresahkan masyarakat, seperti premanisme dan praktik calo tiket," ujarnya.
Menurut dia, selama pelaksanaan razia, petugas gabungan melakukan penyisiran terhadap kendaraan yang terparkir di sekitar pelabuhan, serta memeriksa orang-orang yang terindikasi terlibat dalam kegiatan ilegal.
"Salah satu sasaran utama adalah mereka yang diduga melakukan praktik calo tiket, yang seringkali merugikan penumpang," katanya.
Ia menambahkan bahwa fokus utama razia kali ini adalah pada individu dan kendaraan yang menampilkan tanda-tanda mencurigakan.
"Jika ada orang yang terindikasi mabuk, tidak membawa identitas, atau melakukan aktivitas mencurigakan, kami akan segera menindaklanjutinya," ucapnya.
Dalam kegiatan ini, lanjut dia, petugas berhasil mengamankan enam unit sepeda motor yang diduga terkait dengan praktik calo tiket.
"Kendaraan-kendaraan tersebut saat ini telah diamankan dan ditahan di KSKP Bakauheni untuk dilakukan pendataan lebih lanjut. Kami akan menunggu kedatangan pemilik kendaraan di KSKP, dan setelah itu kami akan melakukan pemeriksaan secara lebih rinci untuk memastikan segala sesuatunya tertib," ujar dia.
Kapolres menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak akan memberikan toleransi terhadap segala bentuk tindakan kejahatan atau gangguan yang dapat mengancam keamanan di kawasan vital seperti pelabuhan.
"Kami akan memperketat pengawasan dan penegakan hukum, terutama terhadap praktik calo tiket yang merugikan masyarakat," tambahnya.
Selain itu, Kapolres mengimbau kepada masyarakat yang menggunakan jasa penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni untuk tidak memberikan kesempatan kepada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi dengan alasan memberikan bantuan akses ke kapal.
"Kami mengimbau agar para penumpang mengikuti alur yang sudah ada tanpa melibatkan calo, karena hal tersebut dapat berpotensi menimbulkan transaksi ilegal. Kami akan terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait dan melakukan upaya maksimal untuk menanggulangi premanisme serta menjaga kenyamanan masyarakat," tegasnya.
Baca juga: Pemkab Lamsel dan Kejaksaan Negeri lakukan MoU penanganan bidang hukum
Baca juga: Bupati Lampung Selatan sebut Musrenbang hasilkan program dibutuhkan warga
Baca juga: Kolaborasi kunci bangun potensi wisata di Lampung Selatan