Bandarlampung (ANTARA) - Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Lampung Yusnadi mengingatkan pentingnya perencanaan lintas sektor terkait untuk mencegah terulangnya kembali banjir di Bandarlampung yang sempat memakan korban jiwa.
"Ini bukan pertama kalinya. Sejak awal tahun sudah ribuan rumah terdampak banjir, dengan korban jiwa lebih dari lima orang. Ini bukan sekadar bencana alam, tapi alarm keras bahwa kita harus segera berbenah," ujarnya dalam pernyataan di Bandarlampung, Lampung, Senin.
Menurut dia, perencanaan lintas sektor tersebut antara lain harus mencakup perbaikan sistem drainase, penambahan ruang terbuka hijau, hingga penataan tata ruang yang tidak mengorbankan fungsi aliran air.
"Kami di Komisi IV siap mendorong sinergi antar lembaga baik di tingkat kota, provinsi, maupun pusat. Tapi yang tak kalah penting adalah partisipasi masyarakat. Tanpa itu, kebijakan hanya akan jadi dokumen tanpa daya," tegasnya.
Yusnadi juga memastikan Bandarlampung harus keluar dari bayang-bayang sebagai wilayah langganan banjir dan segera bertransformasi menjadi kota yang tangguh, tertata, manusiawi, serta berpihak pada keselamatan warganya.
Menurut dia, penanganan masalah banjir yang dilakukan secara berkesinambungan dapat mengangkat derajat Bandarlampung sebagai ibu kota provinsi dan mengangkat citra Lampung ke depannya.
"Sudah saatnya kita bangun Bandarlampung tidak hanya secara fisik, tapi juga secara batin, dengan semangat gotong royong, rasa memiliki, dan kepedulian yang tulus," katanya.
Sebelumnya, banjir sempat melanda Bandarlampung pada Senin (21/4) akibat hujan deras yang melanda sejak dini hari. Musibah tersebut sempat menelan tiga korban jiwa dan merendam rumah warga di beberapa kecamatan seperti Panjang dan Rajabasa.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan perbaikan saluran drainase di berbagai lokasi, terutama pemukiman padat penduduk, menjadi strategi tercepat agar bencana banjir di Bandarlampung tidak terulang.
Ia menambahkan bahwa untuk mewujudkan pembangunan daerah yang maju dan berkesinambungan, diperlukan langkah antisipasi dan mitigasi risiko atas permasalahan sejak awal.
"Mitigasi harus dilakukan dari jauh-jauh hari. Kami akan bekerja sama dan meminta Wali Kota Bandarlampung untuk bisa menangani ini serta mengembalikan kondisi seperti dulu lagi," ucap dia.