Bandarlampung (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung menargetkan pengadaan sebanyak 100 ribu ton setara beras pada tahun 2025 atau naik hingga tiga kali lipat dibandingkan periode 2024.
Ia mengatakan kenaikan target pengadaan tersebut dilakuka karena pemerintah telah mencanangkan untuk tidak melakukan impor beras dan mencapai swasembada beras pada 2025.
"Peningkatan target ini untuk setara beras, jadi serapan bisa dalam bentuk gabah kering panen, gabah kering giling ataupun beras untuk di tingkat petani nanti kami akan beli," ucap dia.
Nurman menjelaskan, untuk mencapai target pengadaan 100 ribu ton setara beras di 2025, pihaknya memaksimalkan serapan di delapan sentra produksi padi.
"Kami sudah mulai melakukan pemetaan berapa potensi produksi per bulan, lalu lokasi kantong produksi dari delapan daerah sentra produksi padi yang ada di Provinsi Lampung hingga penyiapan gudang penyimpanannya," tambahnya.
Menurut dia, pihaknya juga akan memaksimalkan serapan di musim puncak panen raya pada Maret, April, Mei, Juni hingga penyerapan pada panen di September, Oktober 2025.
"Jadi kalau jumlah target nasional pengadaan itu sekitar 3-3,5 juta ton, dan Provinsi Lampung ini kebagian 100 ribu ton. Pencapaian target ini pasti akan terlaksana, sebab total produksi padi Lampung mencapai 2,73 juta ton," ujar dia.
Ia menjelaskan sentra produksi padi yang akan dimaksimalkan serapan padinya untuk pemenuhan target pengadaan di 2025 meliputi Kabupaten Mesuji, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Lampung Timur.
"Kemudian Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus, Pringsewu dan ada sejumlah produksi di Pesawaran sebagai kantong produksi padi yang akan kami maksimalkan serapannya," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog Lampung targetkan pengadaan 2025 capai 100 ribu ton setara beras