BI: Ekonomi hijau jadi pendorong pertumbuhan ekonomi baru di Aceh

id Aceh,Ekonomi Hijau,Berita Aceh,Pemprov Aceh,Banda Aceh,Bank Indonesia

BI: Ekonomi hijau jadi pendorong pertumbuhan ekonomi baru di Aceh

Kepala Bank Indonesia Aceh Rony Widijarto dalam acara Aceh Economic Forum (AEF) terkait peluang dan tantangan terkait green economy sebagai new source of growth di Aceh yang berlangsung di Banda Aceh, Kamis (26/9/2024). (ANTARA/Khalis Surry)

Investasi di Aceh juga akan lebih menarik, tidak hanya pertumbuhan ekonomi tapi juga mempertimbangkan dengan aspek lingkungan dan ekonomi berkelanjutan

Banda Aceh (ANTARA) - Bank Indonesia menyebutkan Aceh memiliki potensi yang besar dalam pengembangan ekonomi hijau (green economy) sehingga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi baru dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tanah Rencong itu.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Aceh Rony Widijarto di Banda Aceh, Kamis, mengatakan saat ini sektor perbankan juga sedang melirik ke arah ekonomi hijau, karena negara juga berkewajiban kontribusi dalam pengurangan emisi karbon guna mendukung ekonomi hijau.

“Investasi di Aceh juga akan lebih menarik, tidak hanya pertumbuhan ekonomi tapi juga mempertimbangkan dengan aspek lingkungan dan ekonomi berkelanjutan,” ujarnya dalam acara Aceh Economic Forum (AEF) tentang peluang dan tantangan terkait green economy sebagai new source of growth di Aceh.

Bank Indonesia (BI) menilai ekonomi hijau ini bermanfaat untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang, membuka lapangan kerja baru, menjaga biodiversitas Aceh, menjaga kualitas ekosistem dan memitigasi risiko perubahan iklim.

Ia menjelaskan tantangan struktural di Aceh saat ini terkait hilirisasi dalam meningkatkan nilai tambah serta menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru akan sangat relevan dengan prospek ekonomi hijau, baik dari produk maupun pembiayaan.

Ada beberapa sektor potensial ekonomi hijau di Tanah Rencong itu seperti pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture). Apalagi sektor primer ini merupakan yang paling besar yang berkontribusi untuk PDRB Aceh, mencapai 30,71 persen.

“Kita lihat banyak upaya untuk mendorong produktivitas pertanian, dengan terus memastikan aspek lingkungan dan berkelanjutan,” ujarnya.

Selanjutnya, potensi sumber energi hijau (green energy) atau energi terbarukan yang juga cukup besar di provinsi paling barat Indonesia itu, potensi perikanan berkelanjutan (sustainable fishing), hingga ekowisata (eco-tourism).

“Kita punya Taman Nasional Gunung Leuser dengan keanekaragaman hayati. Kemudian kita ada pantai yang bagus juga, ini semua menjadi potensi ekowisata dan masyarakat sekitar mendapat manfaatnya,” ujarnya.