Lampung Timur (ANTARA) - Petani Kelapa Nira Lampung Timur kembali berkumpul pada kegiatan Farmer Field Day (FFD) atau Hari Temu Tani yang diadakan Widya Erti Indonesia (WEI), berkolaborasi bersama Unilever sebagai wujud nyata dari komitmen mendorong praktik pertanian kelapa nira yang berkelanjutan.
Berdasarkan keterangan Widya Erti Indonesia (WEI) yang diterima di Lampung Timur, Sabtu, acara ini mengusung tema "Melalui Hari Temu Tani, Mendorong Praktik Pertanian Kelapa Nira yang Berkelanjutan melalui Kolaborasi Multi Pihak".
Pertemuan tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, perusahaan, dan komunitas petani yang bersama-sama berkolaborasi untuk melihat secara langsung dampak dari program Sekolah Lapangan Kelapa Nira (SLKN) yang telah dijalankan oleh WEI sejak Oktober 2023.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kelapa nira melalui penerapan Good Agricultural Practices (GAP) serta menciptakan kesejahteraan yang lebih baik bagi petani.
"Kami sangat mengapresiasi inisiatif yang diambil oleh Widya Erti Indonesia bersama para mitra dalam mendukung petani kelapa nira di wilayah Lampung Timur. Pendekatan kolaboratif ini sangat penting dalam membangun pertanian yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani Lampung Timur," ujar Moch. Jusuf, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lampung Timur, dalam sambutannya
Menurutnya, program pemberdayaan petani seperti ini sudah semestinya menaruh perhatian pada aspek kesejahteraan petani secara merata. Dengan begitu, petani dapat mengatasi tantangan dan memanfaatkan potensi pertanian secara maksimal dan berkelanjutan.
Berbagai hasil pertanian dan produk olahan ditampilkan lewat stand pameran oleh para petani Lampung Timur. Produk olahan seperti gula kelapa (jenis gula kapur, gula sulfit, dan gula semut), legen, madu klanceng, kedelai malika, diperlihatkan satu persatu. Diceritakan bagaimana hasil produk tersebut mulai dari awal pembibitan hingga panen.
Perwakilan dari petani dan fasilitator lokal (disebut Dokter Kelapa) juga menceritakan bagaimana program yang selama ini telah dijalani memberikan dampak positif bagi peningkatan produktivitas pertanian kelapa nira.
Sejalan dengan semangat peningkatan kesejahteraan petani yang berkelanjutan, untuk membuka ruang ekonomi alternatif yang potensial bagi masyarakat lokal, WEI mendorong penguatan kelembagaan, peningkatan peran perempuan, dan pengembangan produk lokal.
Dalam kegiatan ini, perwakilan petani mempresentasikan perkembangan yang telah didapat selepas terlibat dalam SLKN dan memberikan gambaran yang akan ditempuh oleh kelompok petani ke depan.
"Kami telah melihat perubahan nyata dalam praktik pertanian petani kelapa nira setelah terlibat dalam proses ini. Terdapat sekitar 460-an petani yang lulus sekolah lapangan petani kelapa nira yang kami anggap layak masuk rantai pasok pangan berkelanjutan," kata Billy Hasbi, Program Manager Widya Erti Indonesia.
Menurut dia, melalui penerapan Good Agricultural Practices secara konsisten, produksi kelapa nira tidak hanya meningkat, tetapi juga berkualitas dan lebih ramah lingkungan. Kondisi ini adalah langkah penting dalam mendukung pertanian yang adil dan berkelanjutan.
Dia mengatakan bahwa program SLKN memberikan dampak signifikan bagi para petani. Kegiatan Hari Temu Tani menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antar.pemangku kepentingan.
Dalam kesempatan ini, para peserta termasuk perwakilan pemerintah daerah, perusahaan, komunitas petani, serta agen rantai pasok kelapa nira juga turut serta dalam diskusi mengenai tantangan dan solusi yang dapat diambil untuk terus mendorong pertanian berkelanjutan di wilayah ini.
"Kolaborasi seperti ini sangat diperlukan untuk memastikan bahwa rantai pasok gula kelapa berjalan lancar dan berkelanjutan. Dengan dukungan pelatihan dan peningkatan kemampuan petani, kami optimis kualitas produk kelapa nira dari Lampung Timur akan semakin baik," kata perwakilan dari PT Berkah Usaha Manis, Usman selaku perusahaan supplier gula kelapa.
Selain pelatihan, WEI juga merespons masalah hama kumbang tanduk (Oryctes Rhinoceros) yang mengancam tanaman kelapa nira melalui inisiatif Pemburu Wawung, sebuah kegiatan preventif dan kuratif untuk pengendalian hama terpadu. Inisiatif ini berhasil membantu petani mengurangi >15 persen dampak serangan hama yang sebelumnya cukup meresahkan.