Bandarlampung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Samsudin meminta pemerintah kabupaten serta kota di daerahnya untuk berinovasi mencari serta mengembangkan berbagai potensi sumber pendapatan daerah baru.
"Selama ini anggaran kita masih tergantung dari beberapa sektor saja, seperti dari pajak kendaraan bermotor dan transfer dari pusat," ujar Samsudin di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan, karena sumber pendapatan daerah di daerahnya belum beragam, maka pemerintah kabupaten serta kota harus meningkatkan inovasi dalam mengembangkan potensi daerah yang bisa menjadi sumber pendapatan.
"Kalau pajak kendaraan bermotor ini ada batasnya, saat semua sudah membayar pajak maka akan selesai. Sedangkan kalau tergantung dari transfer pusat ke daerah ini tidak ada kemandirian fiskal, maka harus ada opsi pendapatan ketiga," katanya.
Dia menjelaskan potensi sumber pendapatan daerah yang harus dikelola adalah sumber pendapatan yang tidak terbatas. Yakni dengan mengembangkan sektor pariwisata dan budaya, serta menjual produk seni.
"Potensi sumber daya alam di sini sangat beragam bisa dikembangkan jadi potensi pariwisata, semua harus dijadikan sumber pendapatan. Sehingga Lampung akan semakin hebat sebagai daerah yang pendapatan tidak terhingga, jadi potensi kekayaan alam dan budaya langsung bisa dikelola oleh daerah," ucap dia.
Menurut dia, kalau tidak melakukan inovasi maka Provinsi Lampung akan kesulitan untuk maju serta meningkatkan perekonomian daerah.
"Kuncinya untuk mewujudkan ini adalah mari bersama-sama pemerintah, dan pihak terkait untuk berinovasi dan menjaring potensi yang ada untuk meningkatkan pendapatan daerah," tambahnya.
Diketahui pada 2025 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memproyeksikan pendapatan daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mencapai Rp6,8 triliun.
Pendapatan daerah yang diproyeksikan mencapai Rp6,8 triliun tersebut terdiri dari komponen pendapatan asli daerah (PAD) yang diproyeksikan mencapai Rp3,4 triliun.