Kepala BGN evaluasi pelaksanaan hari pertama Makan Bergizi Gratis

id Makan Bergizi Gratis,Badan Gizi Nasional,BGN,Kepala BGN,Lampung,Aceh,Papua,MBG,Gizi

Kepala BGN evaluasi pelaksanaan hari pertama Makan Bergizi Gratis

Menu makanan yang dibagikan kepada siswa dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 1 Tamanharjo Singosari Malang Jawa Timur, Senin (6/1/2025). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc.

Sedang dilakukan evaluasi, sasaran tetap ibu hamil, ibu menyusui, balita, anak sekolah dari PAUD hingga SMA serta santri dan sekolah keagamaan lainnya

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebutkan pihaknya sedang mengevaluasi hari pertama program Makan Bergizi Gratis baik dari segi menu maupun sasaran agar lebih baik lagi ke depan.

"Sedang dilakukan evaluasi, sasaran tetap ibu hamil, ibu menyusui, balita, anak sekolah dari PAUD hingga SMA serta santri dan sekolah keagamaan lainnya," katanya saat dikonfirmasi ANTARA melalui pesan singkat di Jakarta, Senin.

Pada rapat bersama Komisi IX DPR RI yang digelar secara tertutup hari ini, Dadan juga menyampaikan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) mengedepankan kualitas, sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto.

"Kami kan mengedepankan kualitas. Pak Presiden berpesan berkali-kali jangan mengejar kuantitas, tapi kualitas. Jadi bagi yang sudah siap, dieksekusi," ujar dia.

Sejalan dengan arahan itu, ia melanjutkan, pemberian makan bergizi gratis pada target penerima manfaat akan dilakukan secara bertahap. Contohnya, pada hari pertama pelaksanaan program tersebut, target penerima manfaat yang ditetapkan Badan Gizi Nasional adalah sebanyak 400 sampai dengan 600 ribu anak-anak.

"Kurang lebih antara 400 sampai 600 ribu," ucapnya.

Ia juga memastikan bahwa pihaknya akan mengevaluasi program Makan Bergizi Gratis pada setiap hari.

"Tentu kita akan evaluasi tiap hari, seperti yang saya sampaikan target kita dari Januari sampai April akan mencakup tiga juta penerima manfaat," paparnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Staf Kepresidenan (KSP) M Qodari menyebutkan bahwa pelaksanaan program MBG di seluruh Indonesia dilakukan secara bertahap hingga mencapai target 83 juta orang pada 2029.

"Karena ini program sangat besar, kalau menjangkau seluruh Indonesia, total penerima MBG hampir 83 juta. Tentu tidak bisa sekaligus, harus bertahap," kata Qodari usai meninjau pelaksanaan MBG di SDN 06 dan 07 Pulogebang Cakung Jakarta Timur, Senin.

Dari pelaksanaan MBG secara bertahap itu, lanjut dia, akan terjadi proses penyempurnaan sistem, penyempurnaan mekanisme dan kekurangan yang masih terjadi bisa terus diperbaiki.

Hari ini, program MBG diluncurkan dengan melibatkan 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang siap beroperasi.

Dapur-dapur tersebut tersebar di 26 provinsi, mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Gorontalo.

Selanjutnya Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat, dan Papua Selatan.

Setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh BGN. Kepala SPPG ini bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan seorang akuntan untuk memastikan pengawasan ketat terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kepala BGN sebut sedang evaluasi hari pertama Makan Bergizi Gratis