Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiyono mengatakan melalui gerakan urban farming atau pertanian urban dapat membantu mengatasi laju inflasi atas kenaikan bahan pangan di daerah.
"Inflasi di Lampung memang sangat terkendali. Namun secara keseluruhan ada beberapa hal yang mengakibatkan inflasi, salah satunya volatile food atau bahan makanan," ujar Budiyono, di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan salah satu bahan makanan yang sering kali mengalami peningkatan harga adalah cabai dan bawang, sehingga perlu dilakukan gerakan pengendalian inflasi pangan melalui urban farming (pertanian urban)
"Volatile food yang sering mengalami kenaikan harga itu cabai dan bawang, jadi kita bersama-sama mendorong dengan cara menjaga kontinuitas penanaman tanaman pangan oleh KWT dan di masyarakat," katanya.
Menurut dia, untuk mendorong hal tersebut serta dapat mengendalikan inflasi bahan pangan melalui aksi gerak cepat pengendalian inflasi pangan, telah dilakukan pembagian 77 ribu bibit cabai kepada KWT di Lampung.
"Untuk mempercepat gerakan urban farming melalui gerak cepat pengendalian inflasi, telah dibagikan sebanyak 77 ribu bibit cabai kepada kelompok wanita tani di Lampung agar bisa membantu memenuhi kebutuhan pasar akan komoditas yang sering menyumbang inflasi daerah itu," ujarnya.
Berita Terkait
BI prediksi perekonomian Bengkulu menguat 5,1 persen triwulan II 2024
Selasa, 30 April 2024 19:00 Wib
Kenaikan harga bawang merah picu inflasi di Kota Serang, Banten
Selasa, 23 April 2024 7:17 Wib
BI Lampung sebut kenaikan harga komoditas picu inflasi Maret
Rabu, 3 April 2024 14:35 Wib
BPS: Inflasi di Lampung 3,45 persen pada Maret 2024
Senin, 1 April 2024 14:32 Wib
BPS Lampung sebut daging ayam ras beri andil inflasi 0,12 persen di Maret
Senin, 1 April 2024 13:50 Wib
Ekonom UI sebut kenaikan harga pangan dorong penurunan daya beli masyarakat
Selasa, 19 Maret 2024 20:54 Wib
Pemprov Lampung terus pantau IPH selama Ramadhan
Kamis, 14 Maret 2024 12:54 Wib
Untuk tekan inflasi, Bengkulu siapkan skema pasokan beras hingga tingkat RT
Jumat, 8 Maret 2024 5:39 Wib