Rayakan HUT RI Ke-77, Sunpride pacu produksi golden melon dengan pengaplikasian teknologi

id Ggp, ggf

Rayakan HUT RI Ke-77, Sunpride pacu produksi golden melon dengan pengaplikasian teknologi

Ggp (ANTARA/HO)

Kami harapkan dengan kehadiran Sunpride di sini, mampu menjadi daya tarik bagi pemuda-pemuda di daerah kami untuk bertani, katanya
Bandarlampung (ANTARA) - Sewu Segar Nusantara (SSN) semakin memantapkan posisinya sebagai perusahaan distribusi buah-buahan segar No. 1 di Indonesia, melalui skema kemitraan dengan petani lokal guna memenuhi permintaan 1.040 ton atau setara 69 ribu box Golden Melon hingga akhir tahun.

Pada Kamis (18/08), Sunpride melakukan panen bersama golden melon dengan kelompok mitra petani Sunpride yang diketuai oleh Edi Suyitno di area Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang bertepatan dengan HUT RI ke-77.

Kelompok tani Edi Suyitno sudah menjadi mitra petani Sunpride sejak 2018, dengan hasil produksi golden melon yang awalnya hanya 1-2 ton/minggu untuk pemenuhan permintaan Sunpride di Pasar Sidoarjo. Namun saat ini telah rutin menyuplai 6-10 ton/minggu (saat low season), hingga mencapai 20 ton/minggu pada saat high season yang tidak hanya berasal dari Gresik, tetapi juga dari sentra pertanian Golden Melon di Tuban dan Lamongan untuk memenuhi permintaan area Jabodetabek, Bandung, hingga luar pulau (Balikpapan, Pontianak, Makassar dan Lampung).

Hubungan kemitraan yang sudah terjalin ini, menjawab salah satu permasalahan yang kerap kali ditemui oleh petani kecil yaitu kepastian dan kontinuitas pembelian hasil panen yang dijembatani oleh PT SSN. Selain itu, SSN juga melakukan pendampingan ke mitra petani Sunpride melalui LSR (Local Sourcing Representative) yang tersebar di beberapa lokasi, serta mampu menggerakkan perekonomian masyarakat setempat seperti yang diutarakan oleh Kepala Desa Siwalan Suhartomo,

“Kami harapkan dengan kehadiran Sunpride di sini, mampu menjadi daya tarik bagi pemuda-pemuda di daerah kami untuk bertani. Dengan begitu, mampu meningkatkan taraf hidup warga di sekitar Desa Siwalan.” katanya.

CEO of Fresh Fruit & Go to Market Great Giant Foods (GGF) Cindyanto Kristian mengatakan, “Tentunya menjadi hari yang baik, dan saya sangat bahagia. Kita bersama-sama (PT SSN) dengan para mitra petani Sunpride bisa sama-sama menghadiri panen golden melon perdana di Gresik ini yang pertama kali implementasi Blockchain traceability di tanaman melon.

"Kita harapkan ini menjadi titik awal kita, kita mau sungguh-sungguh menciptakan cara menanam yang baik, berkualitas, dan khususnya bagaimana kita menerapkan teknologi Blockchain traceability di dalam memasarkan golden melon Sunpride ke pasar seluruh Indonesia dan tidak menutup kemungkinan ke pasar internasional.” ujar Cindyanto.

Golden melon Sunpride yang memiliki rasa manis, tekstur crunchy dan kaya akan nutrisi ini, akan menerapkan teknologi Blockhain traceability pada produk melon pertama dan satu-satunya di Indonesia saat ini.

Teknologi yang kerap digunakan oleh berbagai negara ini memiliki banyak manfaat bagi konsumen, Ini sudah dipakai di beberapa negara besar di dunia. Dipakai di China, di Brazil juga di beberapa negara di Amerika Selatan, mereka memakai ini untuk bagaimana meningkatkan kualitas dari produk buah itu sendiri.

"Tidak hanya dipakai sehari-sehari dalam bertani, tetapi juga pada saat buah dibawa ke toko itu tetap segar bisa kita tahu dari dari mana ini melon, taruh di toko misal di Surabaya, kita scan barcode-nya kita bisa tahu siapa yang tanam serta waktu dan tempat produksinya.” Cindyanto menambahkan.

Diharapkan penerapan teknologi Blockchain traceability tidak hanya diaplikasikan pada Golden Melon yang berasal dari kelompok tani di Gresik ini saja, tetapi juga pada produksi Golden Melon dari mitra Petani Sunpride di daerah lainnya seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan wilayah lain di Jawa Timur demi menegaskan posisi Sunpride sebagai #PilihanTepercaya masyarakat Indonesia. (IFH).