Manokwari (ANTARA) - Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw mengingatkan semua pihak agar melakukan seleksi secara transparan calon siswa SMA Taruna Kasuari Nusantara Manokwari angkatan kedua tahun ajaran 2022-2023 dan tidak ada praktik suap dalam proses tersebut.
"Anak-anak yang masuk ke sekolah ini merupakan anak-anak yang memiliki intelegensi tinggi dan tidak ada rekomendasi dari siapapun. Jka ada rekomendasi maka sekolah ini bukan lagi sekolah unggulan," kata Waterpauw di Manokwari, Sabtu.
Penerimaan siswa perdana SMA Taruna Kasuari Nusantara Manokwari pada tahun ajaran 2021-2022, dimana terdapat 74 siswa yang diterima.
Adapun untuk angkatan kedua tahun ini rencananya akan merekrut sebanyak 100 orang siswa.
Para siswa sekolah itu dibimbing oleh 20 orang guru dan 28 orang pembina serta pelatih dari Kodam XXVIII Kasuari.
Waterpauw mendukung penuh keberadaan SMA Taruna Kasuari Nusantara sebagai sekolah unggulan di wilayah Papua Barat tersebut.
Berbagai fasilitas sekolah maupun asrama akan terus dilengkapi agar para siswa bisa fokus belajar dan kelak memberikan kebanggaan bagi masyarakat Papua Barat.
"Saya lihat kemarin mereka masih ambil air dari sumur untuk mandi, kita harap ke depan bisa segera dilengkapi sarana penunjang belajar mereka," harap Waterpauw, Perwira Tinggi Polri berpangkat Komisaris Jenderal Polisi itu.
Kurikulum yang diterapkan di SMA Taruna Kasuari Nusantara Manokwari sama persis dengan kurikulum di seluruh SMA, namun terdapat dua mata pelajaran tambahan yaitu bela negara dan budaya lokal.
Pendirian sekolah yang beralamat Kompleks Balai Latihan Kerja (BLK) Kementerian Kehutanan di Jalan Yos Sudarso Sanggeng, Manokwari, Papua Barat itu mengilhami SMA Taruna Nusantara Magelang, Jawa Tengah.