PLN: Tahun 2022 seluruh desa di Lampung teraliri listrik

id Desa berlistrik, elektrifikasi listrik Lampung, PLN Lampung

PLN: Tahun 2022 seluruh desa di Lampung teraliri listrik

Salah seorang warga di Pekon Marang yang kediamannya telah teraliri listrik. ANTARA/HO-Humas PLN UID Lampung.

Misi kita adalah menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sehingga percepatan peningkatan rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik akan dilakukan, ujar I Gede Agung Sindu Putra,

Bandarlampung (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung menargetkan pada 2022 dapat menuntaskan seluruh desa di wilayah itu berlistrik hingga 100 persen guna menunjang elektrifikasi masyarakat di pelosok.

"Misi kita adalah menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sehingga percepatan peningkatan rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik akan dilakukan," ujar General Manager PLN UID Lampung I Gede Agung Sindu Putra, melalui keterangan tertulis di Bandarlampung, Kamis.

Ia mengatakan dalam mewujudkan komitmen untuk menuntaskan rasio desa berlistrik hingga 100 persen pada 2022, pihaknya terus menyalurkan listrik ke desa-desa di Lampung, salah satunya Pekon Marang, Kabupaten Pesisir Barat Lampung.

"Desa atau Pekon Marang merupakan pekon ke-24 di Kabupaten Pesisir Barat yang berhasil dialiri listrik oleh PLN sejak periode 2020 hingga September 2021," katanya.

Baca juga: PLN Lampung catat rasio elektrifikasi telah capai 98,21 persen

Ia menjelaskan dalam menyalurkan listrik ke Desa Marang, tercatat ada 159 kepala keluarga yang kini dapat memanfaatkan energi listrik dengan investasi untuk membangun jaringan sebesar Rp1,9 miliar.

"Pembangunan jaringan listrik di Pekon Marang membutuhkan waktu enam bulan, dengan investasi Rp1,9 miliar untuk membangun jaringan listrik tegangan menengah sepanjang 5,5 kilometer sirkuit (kms), dan jaringan listrik tegangan rendah sepanjang 4,6 kms," ujarnya.

Meski mengalami sejumlah kendala, seperti infrastruktur jalan yang kurang baik dan kondisi geografis sulit ditempuh, lanjutnya, percepatan pembangunan instalasi kelistrikan guna mewujudkan rasio desa berlistrik 100 persen pada 2022, tetap dilakukan.

Salah seorang warga yang telah mendapatkan aliran listrik di Desa Marang, Supriyono mengaku sejak 1981 tinggal di daerah itu penerangan hanya menggunakan lampu minyak tanah. "Saat ini listrik sudah masuk tentu terbantu, terutama bagi anak-anak, jadi lebih mudah belajar saat malam hari," kata Supriyono.

Baginya, dengan masuknya listrik ke desa mempermudah aktivitas warga, karena tidak terbatas dengan penerangan.