Bandarlampung (ANTARA) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) UID Lampung meningkatkan rasio desa berlistrik di Provinsi ini menjadi 99,74 persen hingga September 2023 dari tahun sebelumnya yang mencapai 99,5 persen.
“Alhamdulillah sebanyak 6 desa dan 18 dusun yang tadinya belum berlistrik telah dinyalakan pada tahun ini dimana di dalamnya terdapat 3.054 pelanggan," kata General Manager PLN Lampung Saleh Siswanto, di Bandarlampung, Jumat.
Dia pun mengatakan bahwa saat ini tersisa tujuh desa lagi yang siap dialiri listrik dan masih dalam proses perizinan karena masuk karena masuk kedalam kawasan hutan.
"Namun, untuk dusun ke depan akan ada 13 lagi dusun yang siap dinyalakan dengan calon pelanggan sebanyak 373 pelanggan,” kata Saleh.
Ia pun mengatakan, bahwa kesuksesan PLN UID Lampung di sektor penjualan tercermin pada peningkatan penjualan listrik sebesar pada September menjadi 4,278 TWh, bila dibandingkan pada bulan yang sama di 2022 yang mencapai 3,998 Terrawatt Hour (TWh).
"Sehingga penjualan tenaga listrik tumbuh sebesar menjadi 7,01 persen dari 3,96 pada September 2022, dengan penambahan jumlah pelanggan sebanyak 91.799 pelanggan dalam kurun wakti satu tahun," kata dia.
Menurutnya, tren ini menunjukan adanya peningkatan kinerja PLN salah satunya dalam hal penjualan energi. Hal itu merupakan buah dari transformasi digital yang telah dilakukan PLN pada sektor pelayanan kepada masyarakat.
“Hampir 1 juta pelanggan di Lampung telah menggunakan PLN Mobile. Kami harap dengan hadirnya PLN dalam smartphone pelanggan, PLN semakin dekat dan semakin cepat melayani pelanggan tentunya dengan kualitas yang semakin baik,” kata dia.
PLN Lampung tingkatkan rasio desa berlistrik jadi 99,74 persen.
Perbaikan dan percepatan pelayanan melalui pengimplementasian Program Yantek Optimatization hingga pulau terdepan salah satu diantaranya di Pulau Sebesi Lampung oleh PLN UID Lampung. (27/10/2023). (ANTARA/HO-PLN Lampung)
