30 Persen Desa Di Lampung Belum Berlistrik

id listrik

30 Persen Desa Di Lampung Belum Berlistrik

Belajar tanpa Listrik(istimewa)

Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Desa di Provinsi Lampung yang belum mendapatkan aliran listrik mencapai sekitar 30 persen, dan ditargetkan dapat dikurangi dengan pelaksanaan program listrik perdesaan didukung pembangunan pembangkit listrik baru.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Lampung Prihantono GZ di Bandarlampung, Kamis menyebutkan bahwa dari sebanyak 2.285 desa atau pekon di daerah ini, sekitar 660 desa atau 30 persennya belum mendapatkan aliran listrik, terutama dari PT PLN.

"Tugas bersama semua pihak untuk meningkatkan kapasitas kelistrikan di daerah Lampung ini, sehingga bisa mengejar ketertinggalannya," ujar dia.

Prihantono mengemukakan, setelah program listrik perdesaan yang didukung dana APBN berjalan secara nasional, saat ini rasio elektrifikasi di perdesaan di Indonesia telah mengalami peningkatan, pada tahun 2010 masih mencapai 67,2 persen, meningkat menjadi 72,95 persen pada tahun 2011.

Di Lampung, rasio elektrifikasi baru mencapai 53,9 persen, berarti masih berada di bawah kondisi rata-rata elektrifikasi secara nasional yang kini telah mencapai rata-rata 65 persen.

Ke depan, menurut dia, daerah Lampung perlu mengejar ketertinggalan itu dengan meningkatkan rasio elektrifikasinya paling tidak mencapai rata-rata rasio nasional itu.

Ketersediaan daya listrik di Lampung saat ini mencapai 330 megawatt (MW) dari kebutuhan daya listrik pada beban puncak yang diperlukan mencapai 490 MW, sehingga terdapat kekurangan (defisit) daya listrik sebesar 160 MW atau 32,6 persen.

Kekurangan daya listrik itu, selama ini masih dipasok oleh jaringan interkoneksi listrik Sumbagsel.

Kondisi tersebut, menurut Prihantono, menjadikan daerah Lampung masih mengalami pemadaman aliran listrik secara bergiliran, meskipun sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Karena itu, diupayakan penambahan pembangkit listrik baru di Lampung, antara lain PLTU Tarahan dan pembangkit listrik panas bumi di Ulubelu, sehingga ditargetkan pada tahun 2012 ini akan mengalami kelebihan daya listrik (surplus).

Sebelumnya, GM PT PLN Wilayah Lampung, Ir Dyananto R, SH MM, saat sosialisasi Program Listrik Perdesaan di Lampung, mengemukakan bahwa pihaknya akan menyelesaikan pembangunan jaringan dan mengaliri listrik bagi 96 desa di seluruh Lampung yang telah diprogramkan sejak tahun 2011, serta ditargetkan rampung tahun 2012 ini.

PT PLN pusat, menurut dia, telah menyetujui dukungan dana mencapai Rp61,7 miliar yang diperlukan untuk menyelesaikan program yang belum tuntas pada tahun 2011.

Diharapkan, dengan pelaksanaan listrik desa dan pembangunan pembangkit listrik baru di Lampung ini, pada saatnya daerah ini akan mencapai kemajuan di bidang kelistrikan, kata dia pula.