Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Provinsi Lampung mendorong pelaku UMKM di daerahnya untuk memperluas pasar agar produktivitas UMKM tetap berlangsung di masa pandemi COVID-19.
"Bagi pelaku UMKM harus memanfaatkan pandemi COVID-19 sebagai peluang usaha, salah satunya dengan memperluas pasar," ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung, Syamsurizal Ari, saat dihubungi di Bandarlampung, Sabtu.
Ia mengatakan, perluasan pasar tersebut dilakukan melalui pemanfaatan pemasaran digital.
"Perluasan pemasaran melalui toko digital tentu lebih aman dan menguntungkan, jadi kita akan dorong terus agar UMKM di Lampung dapat memanfaatkan hal ini agar produksi mereka tetap berjalan dan mampu bertahan di masa pandemi COVID-19," katanya.
Baca juga: Lampung mulai kaji pembuatan sentra UMKM tumbuhkan ekonomi
Menurutnya, upaya untuk mendorong perluasan pemasaran produk UMKM tersebut dilakukan dengan aktif mendaftarkan pelaku UMKM binaan dalam ragam bazar, ataupun festival daring.
"Kita aktif ikut sertakan UMKM binaan dalam bazar atau festival daring, selain itu kita adakan pelatihan daring dimana nanti akan ada pertukaran infomasi mengenai tujuan pemasaran produk, lalu akan dibuat pemetaannya agar produk lokal ini dapat dipasarkan hingga ke luar Lampung bahkan ke luar negeri," ucapnya.
Syamsurizal menjelaskan, untuk memperluas pasar produk lokal milik pelaku UMKM telah pula difasilitasi pertemuan antara 50 pelaku UMKM dengan marketplace.
"Sudah kita temukan pelaku UMKM dengan marketplace jadi harapannya dengan adanya pandemi COVID-19 tidak ada produk UMKM Lampung yang tidak terjual atau tidak memiliki pasar," ujarnya.
Baca juga: CeDPPIS dorong pengembangan UMKM berbasis digital
Menurutnya, banyak pelaku UMKM di Lampung yang telah mampu beradaptasi dengan memanfaatkan pemasaran digital untuk memperluas pasar produk lokal.
Hal tersebut juga dikatakan oleh salah seorang pegiat busana serta pelaku UMKM Lampung Laila Al Khusna.
"Saat ini di masa pandemi COVID-19 dengan regulasi yang mengharuskan mengurangi interaksi fisik, pelaku UMKM harus cepat beradaptasi dengan memanfaatkan pemasaran digital," ujar Laila.
Ia mengatakan, pemasaran produk UMKM secara daring nyatanya lebih memperluas pasar serta mudah untuk diterapkan karena tidak membutuhkan banyak waktu.
"Kita biasa offline tapi karena kondisi seperti ini pemasaran daring lebih efisien karena tidak membutuhkan waktu lama, dilakukan di rumah pun bisa dan produk dapat dijual bahkan hingga luar negeri," katanya.
Baca juga: Dinas KUMK Lampung catat 232.800 UMKM bakal terima BPUM
Bagi laila, cepat beradaptasinya pelaku UMKM dalam memanfaatkan teknologi menjadi salah satu cara agar UMKM dapat terus eksis bertahan.
"Kita harus optimistis karena penopang perekonomian saat ini adalah UMKM, kita ambil saja hikmahnya semua bisa mahir menjalankan pemasaran secara digital, dan produk lokal bisa dikenal hingga kemana-mana," ucapnya.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan usaha kecil menengah dalam laman umkm.depkop.go.id tercatat di Provinsi Lampung ada 150.096 UMKM yang telah tercatat dan memiliki identitas UMKM dan menjadi penopang perekonomian Lampung.