Anggota DPRD sebut kerumunan vaksinasi di RSUDAM tak diantisipasi

id vaksinasi, rsud abdul moeloek, semrawut, membludak,vaksinasi rsudam

Anggota DPRD sebut kerumunan vaksinasi di RSUDAM tak diantisipasi

Ilustrasi-Penumpukan antrean warga saat pelaksanaan vaksinasi di RSUDAM. ANTARA/HO

Saat antusiasme masyarakat tinggi, namun penyelenggara terlihat tidak siap dalam melaksanakan vaksinasi
Bandarlampung (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Lampung Ade Utami Ibnu mengatakan bahwa proses vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat Umum di RS dr H Abdul Moeloek (RSUDAM) terlihat semrawut dan tidak menerapkan protokol kesehatan.

Hal tersebut terekam pada video di akun media sosial pribadi Anggota DPRD Provinsi Lampung Ade Utami Ibnu(@ade_ui) pada rekamannya tersebut nampak terjadi penumpukan warga Bandarlampung yang antre untuk mendapatkan vaksinasi. 

Setelah melihat kerumunan tersebut, Ade dalam keterangan persnya, Kamis, mengaku sedih dan kecewa.

Ia mengatakan antrean tersebut seharusnya tidak terjadi, dan menilai Gubernur Provinsi Lampung seharusnya telah menyiapkan langkah antisipasi. 

Selain itu, pada video tersebut terdapat caption "Ya Allah, Pak Gubernur. Apa-apaan ini. Kegiatan vaksin harus dilakukan secara mikro juga bosqu.." 

Jadi yang menyelenggarakan dari rumah sakit, namun ini merupakan tanggung jawab Gubernur, harusnya mereka sudah membuat langkah-langkah untuk antisipasi antusiasnya masyarakat yang ingin divaksin namun penumpukan seperti ini seharusnya tidak terjadi, apalagi lokasinya di rumah sakit.

"Karena ini dapat memicu klaster COVID baru, apalagi kita tahu RSUD Abdul Moeloek adalah zona merah dimana hampir semua ruangannya saat ini sudah menjadi ruang isolasi pasien COVID-19," ujar Ade Utami Ibnu. 

Ade mengatakan hal itu menunjukkan antusias masyarakat terhadap vaksinasi, dan ini harus disambut positif, apalagi Provinsi Lampung persentase vaksinasinya masih cukup rendah. Saat antusiasme masyarakat tinggi, namun penyelenggara terlihat tidak siap dalam melaksanakan vaksinasi.

Melihat kerumunan di barisan antrean vaksinasi tersebut, komentar netizen pun membanjiri kolom akun sosial media Ade Utami Ibnu 

“Dilaksanakan vaksinnya per RW atau kalo mampu per RT pak Dewan.. semoga pak dewan sehat selalu.. “ tulis akun @deden_tirtajaya 

“Masyarakat dituntut vaksin, lalu masyarakat berebut untuk bisa divaksin agar mudah dalam urusan yang bersyarat sertifikat vaksin, namun ternyata pemerintah belum siap memfasilitasi vaksin untuk masyarakat“ ujar @daenkrahman.dr 

“Ini kok dibiarkan begini ya? Koordinasi nya bagaimana…. Akan menjadi cluster baru lagi“ kata @diantjs 

“Wajar masih banyak yg gak mau vaksin toh pelaksanaan dilapangan begitu pak“ pendapat @fajaryansh 

“Sepertinya pemerintah tidak hadir dalam menghadapi pandemi.. “ ujar @beny_sangjaya 

“Apakah ini yg membuat kita ppkm tpi hasilny malah tambah buruk pak ?“ kata @mauluddin_hidayatullah 

“Pelaksana perlu evaluasi supaya kegiatan vaksin sabtu nanti nga terulang seperti ini. Moga tidak terjadi penularan“ tulis @antoncreativeland.
Baca juga: Polisi tertibkan kerumunan vaksinasi massal di RSUDAM
Baca juga: RSUDAM Lampung gelar vaksinasi massal bagi masyarakat umum