Putussibau, Kapuas Hulu (ANTARA) -
Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir, Minggu meresmikan penggunaan Masjid Agung Darunnajah Putussibau setelah dilakukan renovasi sejak tahun 2017.
"Masjid Agung Darunnajah berdiri Tahun 1992, namun sesuai perkembangan dilakukan renovasi dan kami melanjutkan renovasi Tahun 2017 dan sekarang sudah banyak perubahan," kata Ketua Lembaga Darunnajah Zainudin, di Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Minggu.
Disampaikan Zainuddin, pada tahun 2017 pihaknya mendapatkan bantuan dana hibah sebesar Rp2 miliar, tahun 2019 sebesar Rp1,5 miliar dan tahun 2020 Rp5 miliar, kemudian tahun 2021 dana hibah sebesar Rp2,5 miliar.
"Untuk dana hibah Tahun 2021 digunakan untuk penyempurnaan masjid," kata dia.
Dikatakan Zainuddin, diperkirakan penyempurnaan renovasi Masjid Agung Darunnajah selesai tahun 2022.
"Kami sampaikan terima kasih kepada Pemkab Kapuas Hulu yang telah memberikan dukungan dalam renovasi Masjid Agung Putussibau," ucap Zainuddin.
Sementara itu, Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir mengakui bahwa pembangunan renovasi Masjid Agung Darunnajah itu secara bersamaan dengan pembangunan Gereja Katolik Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda Putussibau, hanya saja untuk gereja Katolik memulai pembangunan baru.
Dikatakan Nasir, Masjid Agung Putussibau itu kurang lebih satu tahun tidak bisa digunakan, selain karena proses renovasi juga dikarenakan wabah COVID-19.
"Saat periode pertama kami menjabat dimulai renovasi, saatnya kita menyesuaikan pembangunan itu lebih modern dan tidak lagi dengan bangunan kayu," jelas Nasir.
Nasir yang berakhir masa jabatan sebagai Bupati Kapuas Hulu pada 17 Februari 2021 mendatang, berpesan agar pengurus Masjid Agung Putussibau dapat menjadikan masjid selain tempat beribadah juga tempat pembinaan iman dan perekonomian.