Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pejuang Bravo Lima (PBL) Lampung Ary Meizari Alfian turut berbelasungkawa atas musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak pada Sabtu (9/1) di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta.
"Atas nama segenap pengurus inti dan dewan penasihat DPD PBL Lampung, DPC PBL kabupaten/kota, segenap anggota/simpatisan PBL se-Lampung, kami turut mengamini arahan Presiden Joko Widodo pada aparatur terkait untuk melakukan upaya terbaik pencarian, penyelamatan, dan penanganan secara cepat atas kecelakaan itu. Dengan tulus kami keluarga besar Pejuang Bravo Lima Lampung turut berbelasungkawa. Kami bagian dari yang mendoakan semoga Allah memberikan mukjizatNya," ujar Ary, dalam siaran pers di Bandarlampung, Senin.
Ary mengatakan, dari pemberitaan luas media massa, pihaknya pun ikut mencermati manifest penerbangan dan terdapat tiga warga Lampung asal Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) menjadi korban.
Diketahui, ketiganya berprofesi buruh bangunan asal RW 02, Tiyuh (Desa) Toto Makmur, Kecamatan Batuputih, Tubaba. Identitasnya berikut kode penerbangan, yaitu Sugiono Effendy (37 tahun, in099 TKG, nomor kursi 12), dan Pipit Piyono (25 tahun, in099TKG, nomor kursi 14), keduanya warga RT 05, dan Yohannes (27 tahun, in099TKG, nomor kursi 13), warga RT 04. Mereka satu nomor tiket, 9,77108e+12.
Ditambah satu penumpang tertera bernama Asyhabul Yamin (36), seorang warga berprofesi pedagang pakaian jadi asal Sintang, Kalimantan Barat, yang juga alumnus S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis IIB Darmajaya Lampung angkatan 2011.
Secara khusus, Ary menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kesigapan Basarnas Lampung terjun dalam pencarian dan penyelamatan korban. Juga, kepada Polda Lampung melalui Tim DVI yang telah mendata antemortem dan sampel DNA keluarga ketiga korban asal Tubaba tersebut., serta Pemprov Lampung dan Jasa Raharja Lampung yang menyantuni.