Pantai Panjang Bengkulu tetap ramai dikunjungi meski ditutup sementara

id Bengkulu, wisata, pantai, COVID-19,pantai panjang

Pantai Panjang Bengkulu tetap ramai dikunjungi meski ditutup sementara

Terlihat wisatawan lokal tetap ramai mengunjungi objek wisata Pantai Panjang, Kota Bengkulu meskipun pemerintah setempat telah menutup sementara objek wisata tersebut, Selasa (26/05/2020). (Foto Antaranews.com/Carminanda)

Sebenarnya sudah tahu kalau wisata pantai ditutup, tapi ya cuma jalan-jalan Lebaran saja sama keluarga,
Bengkulu (ANTARA) - Meskipun ditutup sementara oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu guna mengantisipasi penularan COVID-19, objek wisata Pantai Panjang tetap ramai dikunjungi wisatawan lokal setelah Idul Fitri 1441 Hijriah.

"Sebenarnya sudah tahu kalau wisata pantai ditutup, tapi ya cuma jalan-jalan Lebaran saja sama keluarga," kata salah satu wisatawan asal Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu Adrian M Yusuf, Selasa (26/05).

Kendati demikian, ia mengaku tetap mematuhi protokol penanganan COVID-19 seperti menjaga jarak dan menggunakan masker saat mengunjungi objek wisata.

Hal senada diungkapkan wisatawan lokal lainnya yakni Puti Rahmawani.
Baca juga: Walhi sebut Pantai Pasir Panjang jadi titik krusial kerusakan lingkungan


Menurutnya mengunjungi objek wisata yang berada di ruang terbuka seperti Pantai Panjang memiliki resiko penularan COVID-19 yang lebih kecil ketimbang mengunjungi pusat perbelanjaan.

"Sebenarnya kita sudah tahu kalau tidak boleh ke pantai, tapi mumpung lebaran dan ngumpul jadi jalan-jalan sebentar," ucapnya.

Sementara itu Kepala Satpol PP Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar mengakui jika masih banyak warga yang mengunjungi objek wisata.

Ia menyebut telah menempatkan personilnya di setiap tempat yang berpotensi ramai dikunjungi warga, termasuk objek wisata Pantai Panjang.

"Kitapun tadi sudah turun langsung melakukan penertiban, seperti di kawasan Pasir Putih Pantai Panjang," jelas Murlin.

Terpisah, Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno saat dihubungi via telepon menyebut pembubaran kerumunan orang ditempat wisata dilakukan dengan pendekatan yang humanis.

"Yang harus disadari yaitu penutupan sementara objek wisata ini untuk kepentingan kita bersama, jadi kami minta masyarakat tetap mematuhinya," demikian Sudarno.