Beograd, Serbia (ANTARA) - Bosnia dan Herzegovina pada Rabu (11/12) mengumumkan penulis Austria Peter Handke sebagai orang yang tidak diterima setelah tersangka pendukung kejahatan perang tersebut dianugerahi Hadiah Nobel Kesusastraan.
"Yang terburuk ialah bahwa Peter Handke belum mengubah penolakan masa lalunya," kata Majelis Canton Sarajevo, Ibu Kota Bosnia dan Herzegovina, di dalam satu pernyataan setelah pemungutan suara.
Handke meraih hadiah tersebut kendati ia menolak bahwa pemusnahan suku bangsa terjadi 1993-1995 di Bosnia. Menurutnya, Muslim Bosnia di Sarajevo "bunuh diri".
Ia juga secara terbuka mendukung pemimpin Serbia Slobodan Milosevic, yang meninggal pada 2006 --saat menjalani pengadilan internasional di Den Haag atas kejahatan perang dan pemusnahan suku.
Dokter Christina Doctare dari Swedia --bagian dari tim pemelihara perdamaian PBB selama perang Bosnia-- mengembalikan Hadiah Nobel Perdamaiannya 1988 kepada Royal Swedish Academy untuk memprotes penganugerahan Nobel bagi Handke.
Duta besar Turki, Albania, Kosovo dan Kroasia untuk Swedia memboikot upacara penyerahan Nobel kepada Handke pada Selasa (10/12).
Presiden Kroasia-Bosnia Zeljko Komsic mengatakan di dalam satu pernyataan bahwa hadiah tersebut menjadi pujian buat pemusnahan suku di Srebrenica.
Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengucapkan selamat kepada Handke.
Sumber: Anadolu Agency
Berita Terkait
Permodalan KUR BRI bantu UMKM Gendis Ayu Jahe tingkatkan penjualan dan produksi produk
Rabu, 24 April 2024 15:40 Wib
FKIP gelar peresmian laboratorium pendidikan olah raga dan halal bihalal
Rabu, 24 April 2024 6:24 Wib
Arsenal tinggalkan Liverpool dan Man City
Rabu, 24 April 2024 5:36 Wib
Pagi ini, KPU gelar penetapan pemenang Pilpres 2024
Rabu, 24 April 2024 5:17 Wib
Rutan Sukadana komitmen jalankan WBK dan WBBM
Selasa, 23 April 2024 22:25 Wib
Fajar dan Apriyani jadi kapten tim Thomas-Uber Indonesia
Selasa, 23 April 2024 5:49 Wib
MK sebut tidak ada relevansi bansos dan peningkatan perolehan suara
Senin, 22 April 2024 12:42 Wib
Liga Inggris: Arsenal dan Liverpool bersaing ketat
Senin, 22 April 2024 8:28 Wib