Masjid senilai Rp5 miliar dibangun di kawasan wisata "Negeri di Atas Awan"
Pemerintah Provinsi Banten memulai pembangunan masjid dengan dana Rp5 miliar di kawasan wisata "Negeri di Atas Awan" di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) di Desa Citorek Kidul, Kabupaten Lebak.
Serang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Banten memulai pembangunan masjid dengan dana Rp5 miliar di kawasan wisata "Negeri di Atas Awan" di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) di Desa Citorek Kidul, Kabupaten Lebak.
"Ada suasana batiniah terhadap orang yang datang ke sini karena untuk mengagungkan ciptaan Allah SWT sehingga sebelum melihat keagungan ciptaan-Nya orang shalat subuh terlebih dulu di masjid ini nantinya," kata Gubernur Banten Wahidin Halim saat melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan "Masjid Rahmatan Lil'alamin" di kawasan wisata "Negeri di Atas Awan (NDA)" Citorek, Kabupaten Lebak di Lebak, Kamis.
Baca juga: Gubernur Banten minta BPN berperan bangun wisata Negeri di Atas Awan
Masjid yang dibangun di lahan sekitar 5.000 meter persegi dengan luas bangunan masjid sekitar 1.300 meter persegi tersebut diberi nama "Masjid Rahmatan Lil'alamin" dengan pembangunan dianggarkan sekitar Rp5 miliar dari sumbangan ASN Pemprov Banten dan donatur lainnya.
Secara resmi pembangunannya dimulai ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Banten Wahidin Halim didampingi Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy serta perwakilan forum koordinasi pimpinan daerah Provinsi Banten.
Selain pembangunan masjid, kata dia, saat ini Pemprov Banten juga sedang menyelesaikan jalan akses di kawasan wisata tersebut, yakni ruas jalan Cipanas-Warung Banten yang melalui Citorek dilakukan untuk menembus keterisolasian Citorek.
Baca juga: Dispar Banten menyiapkan strategi pemasaran produk wisata berdaya saing
Ia menyatakan selama memimpin daerah tersebut bersama Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, akan membangun jalan untuk memudahkan akses masyarakat Banten dalam melakukan kegiatan perokonomian dan lainnya.
"Saya tidak akan mengganggu kewenangan kabupaten/kota. Semua ada undang-undangnya. Saya menjalankan kewajiban saya untuk membangun jalan provinsi," katanya.
Menurut Wahidin, untuk pengembangan jangka panjang kawasan wisata tersebut akan disesuaikan dengan rencana yang sudah disusun oleh Kabupaten Lebak.
Ia mengatakan pembangunan jalan dan masjid tersebut sebagai upaya memantik para wisatawan agar berkunjung ke lokasi tersebut dengan harapan memberikan dampak bagi perekonomian warga sekitar.
"Nanti kita konsolidasi lagi dengan Pemkab Lebak, hal-hal apa yang harus dipersiapkan untuk membangun sarana penunjang di lokasi ini," katanya.
Baca juga: Dispar Banten belajar kembangkan wisata halal dari NTB
Sekretaris Daerah (Sekda) Banten Al Muktabar menyampaikan pembangunan "Masjid Rahmatan Lil'alamin" akan dilengkapi rumah untuk pengurus masjid (marbot), rumah VIP, menara, kamar mandi, area teras, area parkir, dan area taman.
"Perkiraan pembiayaan sekitar Rp 5 miliar. Dari ASN Pemprov Banten dan ASN instansi vertikal saat ini sudah terkumpul Rp780 juta. Diperkirakam membutuhkan 8-9 bulan untuk pembangunannya hingga bisa berfungsi sebagai masjid nantinya," kata dia.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan sertifikat penetapan arah kiblat oleh Kakanwil Kemenag Banten A. Bazari Syam kepada Gubernur Banten Wahidin Halim.
Baca juga: Membangkitkan kembali wisata Banten setelah tsunami
"Ada suasana batiniah terhadap orang yang datang ke sini karena untuk mengagungkan ciptaan Allah SWT sehingga sebelum melihat keagungan ciptaan-Nya orang shalat subuh terlebih dulu di masjid ini nantinya," kata Gubernur Banten Wahidin Halim saat melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan "Masjid Rahmatan Lil'alamin" di kawasan wisata "Negeri di Atas Awan (NDA)" Citorek, Kabupaten Lebak di Lebak, Kamis.
Baca juga: Gubernur Banten minta BPN berperan bangun wisata Negeri di Atas Awan
Masjid yang dibangun di lahan sekitar 5.000 meter persegi dengan luas bangunan masjid sekitar 1.300 meter persegi tersebut diberi nama "Masjid Rahmatan Lil'alamin" dengan pembangunan dianggarkan sekitar Rp5 miliar dari sumbangan ASN Pemprov Banten dan donatur lainnya.
Secara resmi pembangunannya dimulai ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Banten Wahidin Halim didampingi Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy serta perwakilan forum koordinasi pimpinan daerah Provinsi Banten.
Selain pembangunan masjid, kata dia, saat ini Pemprov Banten juga sedang menyelesaikan jalan akses di kawasan wisata tersebut, yakni ruas jalan Cipanas-Warung Banten yang melalui Citorek dilakukan untuk menembus keterisolasian Citorek.
Baca juga: Dispar Banten menyiapkan strategi pemasaran produk wisata berdaya saing
Ia menyatakan selama memimpin daerah tersebut bersama Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, akan membangun jalan untuk memudahkan akses masyarakat Banten dalam melakukan kegiatan perokonomian dan lainnya.
"Saya tidak akan mengganggu kewenangan kabupaten/kota. Semua ada undang-undangnya. Saya menjalankan kewajiban saya untuk membangun jalan provinsi," katanya.
Menurut Wahidin, untuk pengembangan jangka panjang kawasan wisata tersebut akan disesuaikan dengan rencana yang sudah disusun oleh Kabupaten Lebak.
Ia mengatakan pembangunan jalan dan masjid tersebut sebagai upaya memantik para wisatawan agar berkunjung ke lokasi tersebut dengan harapan memberikan dampak bagi perekonomian warga sekitar.
"Nanti kita konsolidasi lagi dengan Pemkab Lebak, hal-hal apa yang harus dipersiapkan untuk membangun sarana penunjang di lokasi ini," katanya.
Baca juga: Dispar Banten belajar kembangkan wisata halal dari NTB
Sekretaris Daerah (Sekda) Banten Al Muktabar menyampaikan pembangunan "Masjid Rahmatan Lil'alamin" akan dilengkapi rumah untuk pengurus masjid (marbot), rumah VIP, menara, kamar mandi, area teras, area parkir, dan area taman.
"Perkiraan pembiayaan sekitar Rp 5 miliar. Dari ASN Pemprov Banten dan ASN instansi vertikal saat ini sudah terkumpul Rp780 juta. Diperkirakam membutuhkan 8-9 bulan untuk pembangunannya hingga bisa berfungsi sebagai masjid nantinya," kata dia.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan sertifikat penetapan arah kiblat oleh Kakanwil Kemenag Banten A. Bazari Syam kepada Gubernur Banten Wahidin Halim.
Baca juga: Membangkitkan kembali wisata Banten setelah tsunami