Jakarta (ANTARA) - Kepala Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof. Aru Sudoyo mengatakan penyakit kanker di Indonesia terus meningkat.
"Tidak ada penurunan. Peningkatannya justru amat sangat," katanya dalam acara Konferensi Pers Rumusan Rakornas 2019 YKI di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan peningkatan kasus tersebut terutama disebabkan oleh gaya hidup yang semakin tidak sehat.
Kurang olahraga dan makan terlalu banyak seiring meningkatnya kesejahteraan masyarakat juga turut mendorong peningkatan penyakit kanker di Indonesia.
Selain itu, faktor lain yang meningkatkan jumlah kanker di Indonesia adalah kondisi lingkungan yang terus menghasilkan bahan karsinogen.
Konferensi Pers Rumusan Rakornas 2019 YKI menyebutkan angka kejadian penyakit kanker di Indonesia sebanyak 136,2 per 100.000 penduduk dengan kejadian kanker tertinggi di Indonesia untuk laki-laki adalah kanker paru sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan kematian 10,9 per 100.000 penduduk.
Selanjutnya diikuti kanker hati sebesar 12,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 7,6 per 100.000 penduduk.
Sedangkan angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk.
Angka tertinggi kedua dari jenis kanker yang banyak diderita perempuan adalah kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk.
Aru menyarankan agar masyarakat bisa melakukan pencegahan sebelum penyakit kanker terdeteksi pada stadium lebih lanjut.
Langkah pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat tentu dengan merubah perilaku atau gaya hidup yang lebih sehat, dengan banyak berolahraga, tidak merokok dan tidak mengonsumsi makanan yang banyak mengandung karsinogen.
"Lagi-lagi upayakam bukan hanya deteksi dini tetapi promotif hidup yang sesehat mungkin," katanya.
Berita Terkait
Suka merokok ? Awas risiko kanker lidah naik hingga lima kali lipat
Rabu, 6 Maret 2024 13:22 Wib
Lampung lakukan deteksi dini kanker serviks bagi 500 perempuan
Selasa, 5 Maret 2024 23:42 Wib
Kepala BKKBN sebut pendidikan seks usia dini dapat cegah kanker serviks
Sabtu, 24 Februari 2024 19:34 Wib
Dokter: Kenali gejala kanker prostat sedini mungkin
Selasa, 20 Februari 2024 12:55 Wib
Dokter sebut skrining awal tingkatkan angka kesembuhan kanker
Selasa, 6 Februari 2024 19:09 Wib
Pria dewasa, kurangi konsumsi daging merah
Jumat, 5 Januari 2024 17:39 Wib
Kanker pankreas bisa terjadi tanpa gejala
Jumat, 5 Januari 2024 17:26 Wib
Prof Dr Ade Arsianti kembangkan obat baru kanker payudara dan malaria
Rabu, 27 Desember 2023 10:16 Wib