Singapura (Antara/TASS-OANA) - Penjualan 10 pesawat penumpang jarak pendek Sukhoi Superjet-100 ke Mesir diselesaikan sebelum caturwulan I tahun ini, kata Wakil Direktur United Aircraft Corporation (UAC) Vladislav Masalov di sela-sela "Singapore Airshow 2016" di Singapura, Selasa.
"Kesepakatan perusahaan adalah empat pesawat dalam kontrak sewa dan enam lagi opsional," katanya sebagaimana dilaporkan kantor berita Rusia TASS.
Masalov menegaskan bahwa surat perjanjian dengan perusahaan Egyptian Air Leisure ditandatangani pada 2 Februari 2016.
Sebelumnya, Menteri Industri dan Perdagangan Rusia Denis Manturov menyatakan bahwa perundingan dengan perusahaan penerbangan Mesir Egyptair untuk menyediakan 40 pesawat jenis Sukhoi Superjet-100 (SSJ-100) itu sedang berlangsung.
"Kami sedang berunding (dengan Egyptair) mengenai kemungkinan menyediakan lebih dari 40 pesawat SSJ-100. Ini sebagai proyek besar ambisius, yang akan memastikan kemampuan produksi kami dalam waktu tidak lama lagi. Tentu saja, hal itu tergantung pada beberapa unsur, khususnya terkait dengan dana, yang akan kami uraikan mengenai keuangan lembaga kami. Namun, yang lebih penting, ada iktikad baik, kepentingan, dan kejelasan program, dengan pesawat akan kami tukar dalam kasus ini oleh SSJ-100 kami," katanya.
UAC sebelumnya berencana mengirimkan 12 unit SSJ-100 ke Mesir untuk jual-beli dengan satu opsi atas 12 unit lebih pesawat tersebut. Opsi jual-beli 15 unit pesawat jenis Embraer-170 juga telah didiskusikan dengan maskapai Mesir tersebut.
Secara keseluruhan 64 unit pesawat SSJ-100 sekarang ini masih dalam pembuatan, demikian data yang didapat dari Suhkoi Civil Aircraft (SCA).
Sementara itu, operator terbesar pesawat Aeroflot memesan 26 unit, Interjet Meksiko sebanyak 19 unit, dan Gazpromavia meminta 10 unit seri jarak jauh.
Pesawat SSJ-100 diproduksi dalam dua seri, yaitu jet dengan 75 tempat duduk dan 100 tempat duduk (jumlah tempat duduk bervariasi tergantung bentuk kabin penumpang).
SSJ-100 merupakan pesawat penumpang sipil yang dibuat dan dikembangkan oleh Sukhoi. Pesawat ini merupakan salah satu pesawat terbaru di Rusia dan merupakan pesawat penumpang Rusia pertama yang dikembangkan pascabubarnya Uni Soviet.
Pesawat itu untuk menggantikan Tupolev Tu-134 dan Yakovlev Yak-42 peninggalan Soviet yang sudah tua dan sering mengalami kecelakaan.
Di pasar global, SSJ-100 berkompetisi dengan seri pesawat regional Bombardier CRJ dan Embraer E-Jets serta Antonov An-148.
Proyek SSJ-100 didukung sepenuhnya oleh pemerintah Rusia dan dikatakan sebagai salah satu proyek nasional terpenting.
SSJ-100 mengalami kecelakaan di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, saat demonstrasi penerbangan dari Bandar Udara Internasional Halim Perdana Kusuma, Jakarta, pada 9 Mei 2012.
Namun, puing pesawat baru ditemukan keesokan harinya. Tak satu pun dari enam awak kabin, dua orang perwakilan dari Sukhoi, dan 37 orang penumpang yang mengikuti penerbangan demonstrasi itu selamat dalam kecelakaan udara terbesar di Indonesia empat tahun lalu itu.
Penerjemah : MI Ilmie/B Soekapdjo
Berita Terkait
Bulog Lampung sebut stok beras 49.240 ton penuhi konsumsi hingga Maret 2025
Senin, 21 Oktober 2024 15:38 Wib
BPS: Jumlah penduduk miskin Lampung turun 29,4 ribu jiwa di Maret 2024
Senin, 1 Juli 2024 17:54 Wib
OJK sebut "outstanding" piutang pembiayaan kendaraan naik 14,19 persen per Maret
Rabu, 15 Mei 2024 18:16 Wib
BI Lampung sebut kenaikan harga komoditas picu inflasi Maret
Rabu, 3 April 2024 14:35 Wib
Jasa Raharja telah salurkan santunan Rp14,7 miliar hingga Maret 2024
Selasa, 2 April 2024 11:26 Wib
Dinkes Lamsel tangani 28 kasus DBD pada Januari-Maret 2024
Selasa, 2 April 2024 4:50 Wib
BPS: Inflasi di Lampung 3,45 persen pada Maret 2024
Senin, 1 April 2024 14:32 Wib
BPS Lampung sebut daging ayam ras beri andil inflasi 0,12 persen di Maret
Senin, 1 April 2024 13:50 Wib