Kabupaten/kota di Lampung diminta tingkatkan layanan kesehatan bayi prematur

id Kesehatan lampung, Pemprov lampung, kesehatan anak

Kabupaten/kota di Lampung diminta tingkatkan layanan kesehatan bayi prematur

Ilustrasi- Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela. ANTARA/HO-Pemprov Lampung.

Setiap jajaran pemerintah daerah saya minta agar memperhatikan setiap bayi prematur yang lahir, agar mereka mendapatkan kesempatan terbaik untuk tumbuh kuat,

Bandarlampung (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Jihan Nurlela meminta pemerintah daerah (pemda) di kabupaten/kota meningkatkan pelayanan kesehatan bagi bayi yang lahir secara prematur guna mendukung terciptanya Generasi Emas 2045.

"Setiap jajaran pemerintah daerah saya minta agar memperhatikan setiap bayi prematur yang lahir, agar mereka mendapatkan kesempatan terbaik untuk tumbuh kuat," ujar Wagub Lampung Jihan Nurlela dalam keterangannya di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berkomitmen untuk terus memperkuat layanan kesehatan, khususnya bagi pasien bayi prematur.

“Mari kita sama-sama memastikan setiap bayi prematur mendapat kesempatan terbaik untuk tumbuh kuat dan menjadi bagian dari generasi Indonesia Emas 2045,” ucap dia.

Dia menjelaskan peringatan Hari Prematuritas Sedunia menjadi momentum penting untuk memberikan semangat terhadap bayi prematur dan orang tua yang mendampingi mereka.

"Pernafasan-napas kecil para bayi prematur harus terus dikawal dengan penuh perhatian. Sebab kekuatan utama dalam proses ini datang dari ekosistem yang solid yaitu orang tua yang tangguh, tenaga kesehatan yang kompeten dan konservasi, serta fasilitas kesehatan yang memadai. Dan seluruh ekosistem ini harus terdorong dengan baik demi perjuangan," katanya.

Menurut dia, kelahiran prematur dapat terjadi akibat berbagai faktor risiko, salah satunya akibat kondisi ibu yang belum siap secara usia maupun kesehatan reproduksi.

"Kehadiran Komunitas Prematur Lampung berperan besar dalam memberikan dukungan moral dan pengetahuan bagi orang tua yang memiliki bayi prematur. Komunitas ini menjadi ruang berbagi kekuatan dan motivasi, terutama bagi ibu yang sedang menghadapi masa-masa awal merawat bayi prematur, yang tentu tidak mudah,” tambahnya

Ia menegaskan beberapa aspek penting sebagai upaya menyeluruh untuk menekan risiko kelahiran prematur dan memastikan pertumbuhan kembang anak berjalan optimal.

Pertama melakukan langkah-langkah pencegahan sejak masa kehamilan, antara lain edukasi gizi yang baik bagi ibu hamil, pemeriksaan rutin, serta pengenalan dini terhadap berbagai faktor risiko.

Kedua adalah penyediaan perawatan profesional dan berkualitas serta yang terakhir yaitu pentingnya pendampingan jangka panjang untuk menyatukan tumbuh kembang anak setelah melewati masa kritis.

Menurut dia, Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) sebagai rumah sakit rujukan provinsi telah didukung sarana dan prasarana yang lengkap untuk menunjang layanan kesehatan ibu, bayi baru lahir, hingga penanganan khusus bagi bayi prematur.

“Pentingnya kesiapan fasilitas kesehatan di seluruh kabupaten dan kota di Lampung, tidak hanya RSUDAM,” ucap dia.

Ia menekankan pemerataan layanan sangat dibutuhkan agar masyarakat dari daerah terpencil sekalipun dapat memperoleh akses kesehatan yang cepat dan tepat.

“Dengan demikian, risiko-risiko kesehatan pada ibu hamil dan bayi dapat dicegah atau ditangani lebih awal,” ujarnya.

Wagub pun menyampaikan penghargaan kepada seluruh tenaga kesehatan yang telah mencakup dalam perawatan bayi prematur.

“Mari kita semua mengawal dan memastikan setiap bayi prematur ini tumbuh menjadi generasi yang kuat dan sehat untuk siap menyambut Indonesia Emas 2045,” kata dia.


Baca juga: Jihan sebut skrining thalasemia harus terintegrasi dengan CKG

Baca juga: Wagub Lampung: Kampung Nelayan Merah Putih dapat tingkatkan ekonomi maritim

Baca juga: Wagub: Lampung jadi provinsi tercepat bentuk Koperasi Desa Merah Putih

Pewarta :
Editor : Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.