Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menetapkan tiga langkah prioritas di sektor ekonomi dalam rangka mempercepat dan meningkatkan pembangunan daerah.
"Dalam konteks mewujudkan visi misi Lampung menuju Indonesia Emas 2045, kami telah menetapkan tiga langkah prioritas ekonomi utama yang akan mendukung percepatan pembangunan daerah," ujar Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela saat pembukaan Lampung Economic Investment Forum yang dipantau secara daring dari Bandarlampung, Selasa.
Dia menjelaskan upaya pertama yang dipersiapkan oleh pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan pembangunan daerah yakni dengan mendorong kemandirian yang inklusif dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inovatif melalui kegiatan hilirisasi komoditas pertanian serta perkebunan.
"Kemudian memperkuat UMKM, dan membangun Lampung Hub yang merupakan sebuah kolaborasi terpusat antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas kreatif dalam meningkatkan pengelolaan berbagai potensi daerah," katanya.
Ia melanjutkan langkah kedua akan meningkatkan ketahanan pangan dan energi di 15 kabupaten serta kota di Provinsi Lampung.
"Lampung bertujuan menjadi lumbung pangan nasional, dan ini telah didukung oleh program industrialisasi produk pertanian serta produksi pupuk organik bagi petani melalui badan usaha milik desa (BUMDes) dalam Program Desaku Maju," ucap dia.
Menurut dia, bersamaan dengan itu, pemerintah daerah sedang mempersiapkan pula inisiatif pengembangan lumbung energi terbarukan, kemudian memaksimalkan pemanfaatan potensi biomassa serta panas bumi.
"Dan yang tak kalah penting, kami akan mengembangkan juga sektor pariwisata serta ekonomi kreatif melalui pariwisata hijau atau green tourism. Kemudian melakukan kegiatan promosi digital bagi destinasi lokal daerah, dan melakukan pemberdayaan UMKM berbasis budaya lokal," tambahnya.
Ia mengatakan Provinsi Lampung bukan hanya rumah bagi keindahan alam seperti Pantai Pahawang dan Kiluan, tetapi juga wadah dari beragam kekayaan warisan budaya lokal yang masih terjaga dalam dari tradisi adat Saibatin dan Pepadun, yang dapat menjadi daya tarik investasi sosial dan budaya daerah.
"Dengan semangat gotong royong, pelestarian budaya, serta pengelolaan beragam potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada. Dapat menjadi sumber peningkatan pertumbuhan daerah yang semakin cepat serta kompetitif," tambahnya.
Baca juga: Lampung kembangkan lima area industrial dan production estate
Baca juga: Gubernur: Lampung Refinery jadi langkah transformasi hilirisasi komoditas
Baca juga: LEIF 2025 bahas penguatan hilirisasi komoditas lokal
