Bandarlampung (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Jihan Nurlela mengatakan provinsi setempat berpotensi mengelola sampah menjadi energi untuk mendukung pelestarian lingkungan di daerah tersebut.
"Provinsi Lampung kemarin berhasil mendapatkan program strategis nasional mengenai penanganan pengelolaan sampah di hilir yakni 'waste to energy'," ujar dia di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan program strategis nasional mengenai penanganan pengelolaan sampah di hilir waste to energy tersebut akan dibangun di tempat pembuangan akhir (TPA) regional Provinsi Lampung.
"Saya menghitung ini adalah sebuah program yang sangat luar biasa untuk mengelola sampah yang ada disini. Sebab sampah kita itu mencapai 720 ribu ton per tahun, dapat dibayangkan timbulan sampah pasti sudah menggunung. Semoga perjalanan program ini dapat lancar dan sesuai harapan semua agar sampah dapat dikelola di Provinsi Lampung," katanya.
Dia mengatakan permasalahan banyaknya timbulan sampah 720 ribu ton per tahun di Provinsi Lampung itu terjadi di Kota Bandarlampung, sebagai ibu kota provinsi, dengan jumlah timbulan sampah mencapai 800 ton per tahun.
"Bahkan hari ini tempat pembuangan akhir sudah bottleneck sampai sampah menumpuk. Bahkan ada tempat pembuangan akhir yang diberi sanksi akibat menerapkan open dumping. Kalau tidak dikelola menjadi energi sejak saat ini, maka ekosistem pengelolaan sampah disini tidak akan hidup," ucap dia.
Dia menjelaskan adanya pengelolaan sampah menjadi energi tersebut dapat mendukung terciptanya pelestarian lingkungan di Provinsi Lampung.
"Hal ini memang sejalan dengan cita-cita Presiden melalui Asta Cita-nya. Dan memang Presiden mencita-citakan sebelum 2029 pengelolaan dan penanganan sampah itu sudah harus tuntas. Ini yang dikejar oleh pemerintah daerah saat ini agar pengelolaan sampah dapat tuntas," katanya.
Wagub menjelaskan saat ini pemerintah daerah berupaya membangun ekosistem pengelolaan sampah dari hulu sampai hilir, di mana pemerintah pusat pun sedang menyiapkan berbagai hal di hilir untuk mendukung ekosistem pengelolaan sampah di daerah.
"Daerah tentunya akan terus mendukung dengan melakukan berbagai upaya pengelolaan sampah sampai menjadi energi dengan bekerjasama bersama pihak terkait. Dan saat ini yang pertama dilakukan adalah memasyarakatkan pengelolaan sampah dari level terkecil yakni di rumah tangga serta sekolah," katanya.
