Konsistensi
Manufaktur otomotif nasional saat ini berada di persimpangan penting, dengan potensi pasar yang besar, bonus demografi, serta tren persaingan global.
Meski insentif dinilai sebagai jurus jitu, namun dalam pelaksanaannya perlu konsistensi kebijakan dan evaluasi berkala agar anggaran negara yang digelontorkan tepat sasaran.
Pemerintah diharapkan melihat kondisi sebenarnya dari kebutuhan masyarakat, supaya insentif tak disalahartikan sebagai subsidi atau dukungan jangka pendek yang tak berkelanjutan, dan bahkan hanya bermanfaat bagi segelintir kelompok saja.
Indonesia punya peluang besar untuk menjadi pemain utama otomotif di Asia. Namun, keberhasilan itu bergantung pada efektivitas kebijakan insentif dan keseriusan seluruh pihak dalam menciptakan ekosistem yang terintegrasi.
Insentif bukan semata keringanan biaya, tapi mesti diartikan sebagai strategi untuk membentuk masa depan industri otomotif yang berkelanjutan, inklusif, dan kompetitif.
Pemberian insentif harus mencakup semua segmen otomotif, ICE, BEV, dan Hybrid harus merasakan manisnya dukungan. Pengusaha manufaktur hingga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pemasok suku cadang juga perlu diperhatikan dalam ekosistem ini.
Terdapat risiko ketimpangan dalam pertumbuhan antarsegmen industri otomotif apabila insentif yang diberikan tak menyeluruh. Padahal ekosistem industri otomotif yang kuat bergantung pada keberlangsungan semua jenis kendaraan.
Pemerintah hingga kini terus mengkaji pemberian insentif untuk semua jenis kendaraan. Ini dilakukan sebagai upaya mendorong agar industri otomotif nasional terus berkembang.
Dalam hal ini, pemerintah diharapkan bisa mengambil kebijakan dengan melihat lebih dalam peranan industri yang berkontribusi besar terhadap pemenuhan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebagai opsi penilaian pemberian insentif.
Jika dijalankan dengan konsisten dan tepat sasaran, insentif bisa menjadi kunci emas dalam memperkuat kontribusi industri otomotif terhadap ekonomi Indonesia, dan menjadikannya sebagai pemain utama tak hanya di ASEAN, melainkan Asia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Insentif sebagai jurus jitu bangkitkan industri otomotif nasional
