Bandarlampung (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyatakan bahwa inflasi di Provinsi Lampung dari tahun ke tahun mencapai sebesar 1,04 persen pada Januari 2025.
"Pada Januari 2025 inflasi dari tahun ke tahun di Lampung sebesar 1,04, yang disebabkan oleh kenaikan kelompok pengeluaran seperti kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 4,08 persen dan memiliki andil sebesar 1,35 persen," ujar Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Lampung Sapto Rakhmawan dalam keterangannya secara daring di Bandarlampung, Lampung, Senin.
Sedangkan, lima komoditas utama yang memberi kontribusi tertinggi dalam inflasi tahun ke tahun pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau adalah kopi bubuk dengan andil sebesar 0,28 persen, sigaret keretek mesin (SKM) sebesar 0,22 persen, bawang merah sebesar 0,22 persen, cabai rawit dengan andil inflasi sebesar 0,18 persen, dan daging ayam ras sebesar 0,15 persen.
"Untuk tingkat inflasi Lampung dari bulan ke bulan mengalami deflasi sebesar 0,71 persen, dengan lima komoditas penyumbang deflasi tertinggi yakni tarif listrik sebesar 1,54 persen, tomat 0,10 persen, bawang merah sebesar 0,09 persen, cumi-cumi 0,05 persen, dan ikan kembung 0,04 persen," katanys9.
Sementara, inflasi berdasarkan tahun kalender yaitu Januari 2025 terhadap Desember 2024 sebesar 0,71 persen.
Dia melanjutkan untuk inflasi tahun ke tahun antarwilayah cakupan indeks harga konsumen (IHK) di empat daerah pada Januari 2025 tertinggi ada di Kota Metro dengan persentase 1,54 persen, dan terendah ada di Kabupaten Lampung Timur sebesar 0,73 persen.
"Serta untuk indeks harga konsumen terbesar ada di Kabupaten Mesuji dengan nilai 110,33, dan terendah ada di Kota Metro sebesar 106,13," tambahnya.