Bandarlampung (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyatakan ada surplus perdagangan luar negeri senilai 213,12 juta dolar Amerika Serikat (AS) di Provinsi Lampung pada Juni 2024.
"Nilai ekspor di Provinsi Lampung pada Juni mencapai 447,87 juta dolar AS jauh lebih tinggi dari pada nilai impor sebesar 234,75 juta dolar AS," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Atas Parlindungan Lubis melalui keterangan secara daring di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan surplus neraca perdagangan tersebut diperoleh dari kelompok negara lainnya sebanyak 143,48 juta dolar AS, negara yang tergabung dalam Uni Eropa berjumlah 74,38 juta dolar AS serta kelompok negara ASEAN sebesar 46,52 juta dolar AS.
"Bila dilihat dari nilai impor di Juni 2024 mengalami kenaikan 34,94 persen atau sebanyak 60,78 juta dolar AS dibanding Juni 2023, yaitu dari 173,97 juta dolar AS menjadi 234,75 juta dolar AS," katanya.
Dia melanjutkan negara penyuplai barang impor ke Lampung di Juni meliputi Nigeria dengan nilai impor 85,85 juta dolar AS, Gabon 54,44 juta dolar AS, Brazil 37,45 juta dolar AS.
Lalu Thailand 5,58 juta dolar AS, Australia 11,07 juta dolar AS, Tiongkok 10,3 juta dolar AS, Jerman 5,58 juta dolar AS, Rusia 4,35 juta dolar AS, India 3,92 juta dolar AS dan Amerika Serikat ada 2,28 juta dolar AS.
"Sedangkan nilai ekspor Provinsi Lampung pada Juni 2024 mencapai 447,87 juta dolar AS, dan mengalami peningkatan sebesar 124,62 juta dolar AS atau naik 38,55 persen dibandingkan Mei 2024 sebesar 323,25 juta dolar AS. Nilai ekspor Juni 2024 jika dibandingkan dengan Juni 2023 yang tercatat 392,13 juta dolar AS mengalami peningkatan sebesar 55,74 juta dolar AS," ucap dia.
Menurut dia, negara tujuan utama ekspor Provinsi Lampung adalah Amerika Serikat dengan nilai 75,58 juta dolar AS, India 53,79 juta dolar AS, Tiongkok 46,6 juta dolar AS.
Kemudian Pakistan 46,25 juta dolar AS, Belanda 39,98 juta dolar AS, Vietnam 24,18 juta dolar AS, Italia 23,29 juta dolar AS, Filipina 19,63 juta dolar AS, Bangladesh 14,84 juta dolar AS dan Malaysia 9,39 juta dolar AS.
"Sepuluh golongan barang utama ekspor adalah lemak dan minyak hewan atau nabati, bahan bakar mineral, kopi, teh, rempah-rempah, ampas dan sisa industri makanan, olahan dari sayuran, buah, dan kacang, pulp dari kayu, berbagai produk kimia, gula dan kembang gula, ikan, krustasea, dan moluska, serta karet dan barang dari karet," tambahnya.