Lampung Selatan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung mengingatkan warga agar mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi pada puncak musim hujan yang diprediksi terjadi pada Februari-Maret 2024.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lampung Selatan Aris Wandi di Kalianda Senin mengatakan, potensi bencana pada musim hujan yang terjadi di wilayah ini antara lain banjir dan angin puting beliung.
"Kepada masyarakat Lampung Selatan saya berharap agar menggalakkan gotong royong kebersihan lingkungan, terutama pada irigasi agar tidak mampet dan ketika curah hujan tinggi tidak ada penyumbatan air yang mengakibatkan banjir," katanya.
Ia menjelaskan, prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan di Lampung Selatan akan terjadi pada Februari hingga Maret 2024.
Saat ini cuaca di daerah itu belum menentu dan berdasarkan prakiraan cuaca masih akan sering terjadi hujan deras dan angin kencang.
"Pada Jumat (5/1) juga telah terjadi bencana alam angin puting beliung yang mengakibatkan 10 rumah warga rusak ringan," katanya.
Karena itu pihaknya juga telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi seperti sosialisasi, kemudian BPBD juga menyiagakan 25 personel yang bertugas 24 jam.
"BPBD juga sudah menyiapkan langkah-langkah dalam penanganan bencana seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan juga menyiagakan 25 personel yang bertugas 24 jam untuk mengantisipasi bencana," katanya.
Pihaknya, kata Aris, juga terus menyosialisasikan kepada warga agar siap siaga menghadapi potensi bencana dengan mengaplikasikan pengetahuan kebencanaan yang telah didapatkan selama mengikuti pelatihan relawan bencana.
Kabupaten Lampung Selatan terdapat tujuh kecamatan yang berpotensi rawan bencana, seperti Kecamatan Rajabasa, Kalianda, Katibung, Sidomulyo, Candipuro, Natar dan Seragi.
