Direktur RSUDAM: Belum ada pasien mycoplasma pneumonia di Lampung

id Mycoplasma pneumonia, kesehatan Lampung, RSUDAM lampung

Direktur RSUDAM: Belum ada pasien mycoplasma pneumonia di Lampung

Direktur RSUDAM Lampung dr Lukman Pura saat memberi keterangan. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Kasus dan pasien yang ada ini masih jenis pneumonia biasa, yang tidak parah serta tidak membahayakan, katanya
Bandarlampung (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung menyatakan belum ada pasien mycoplasma pneumonia di wilayah tersebut.
 
"Hingga saat ini belum ada kasus mycoplasma pneumonia dan pasien yang dirawat karena terpapar penyakit tersebut," ujar Direktur RSUDAM Lampung dr Lukman Pura di Bandarlampung, Rabu.
 
Ia mengatakan hingga saat ini di RSUD tersebut hanya merawat beberapa pasien yang terkena penyakit pernafasan dan pneumonia biasa.
 
"Kasus dan pasien yang ada ini masih jenis pneumonia biasa, yang tidak parah serta tidak membahayakan," katanya.
 
Dia menjelaskan dengan adanya imbauan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai penyebaran mycoplasma pneumonia, pihaknya akan berupaya untuk meningkatkan kewaspadaan atas persebaran penyakit tersebut.
 
"Kami tingkatkan kewaspadaan dini, meski saat ini belum ada kasus dan mudah-mudahan tidak ada. Saat ini kami menunggu instruksi selanjutnya karena penapisan biasanya dari kementerian," tambah Lukman.
 
Diketahui Kemenkes telah mengeluarkan peringatan kewaspadaan terhadap penularan mycoplasma pneumonia yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor: PM.03.01/C/4632/2023 tentang Kewaspadaan terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.
 
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung telah mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan beberapa hal guna mengantisipasi penularan mycoplasma pneumonia, seperti menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
 
Selain itu masyarakat diimbau untuk memakai masker dan memastikan ventilasi tersedia untuk mengatur sirkulasi udara. Kemudian bila ada orang di sekitar yang mengalami sakit harus menjaga jarak. Sedangkan bila sedang sakit, melakukan isolasi mandiri, kemudian menjalani tes dan perawatan medis sesuai dengan kebutuhan.
 
Kemudian bila gejala yang ditimbulkan makin parah seperti adanya batuk atau kesulitan untuk bernafas disertai dengan demam, segera menuju fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
 
Selanjutnya direkomendasikan pula agar tetap bisa menjaga imunitas tubuh, masyarakat bisa melakukan vaksinasi seperti vaksinasi influenza, COVID-19, dan patogen pernafasan lainnya.