Lampung Selatan (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Selatan sejak Januari hingga Desember 2023 telah menangani 464 kasus pneumonia di wilayah tersebut.
"Untuk kasus ISPA (Infeksi Saluraran Penafasan Akut) pneumonia dari bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2023 terdapat 646 kasus yang berhasil ditangani oleh pihak Dinkes," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Lampung Selatan, Jamaluddin, di Kalianda, Senin.
Ia mengatakan kasus terbanyak pada tahun 2023 terjadi pada Oktober ketika kemarau panjang. Ia merinci pada Januari ada 17 kasus, Februari 19 kasus, Maret 15 kasus, April 14 kasus, Mei 12 kasus , Juni 11 kasus, Juli 16 kasus, Agustus 9 kasus, September 75 kasus, Oktober 104 kasus, November 85 kasus, dan Desember 87 kasus pneumonia.
Oleh karena itu ia mengimbau kepada semua jajarannya dan masyarakat untuk siaga serta waspada terhadap kasus pneumonia.
"Kami mengimbau kepada jajaran dinkes serta masyarakat agar berupaya melakukan pencegahan dengan imunisasi untuk melindungi diri dari berbagai macam penyakit, termasuk pneumonia," ujarnya.
Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan promkes, puskesmas, dan lintas sektoral, untuk menggencarkan upaya promosi kesehatan berupa edukasi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait penyakit pneumonia.
"Cuci tangan secara teratur, terutama setelah membuang lendir. Bila berada di daerah yang sulit untuk mendapatkan air, dapat menggunakan hand sanitizer, menghindari alkohol karena peminum alkohol lebih besar berisiko terkena pneumonia dan komplikasi lainnya," ujar Jamaluddin.
Ia menjelaskan penyalahgunaan alkohol juga dapat menurunkan kekebalan tubuh sehingga tidak mampu melawan infeksi. Karena itu, jaga pola hidup sehat guna meningkatkan sistem kekebalan tubuh seseorang.
"Perlu melakukan olahraga secara teratur diimbangi dengan makan buah dan sayur, istirahat, atau tidur yang cukup," katanya.