"Dapat kami sampaikan temuan TBC di Kota Bengkulu tercatat 1.154 orang dan yang telah diobati oleh Dinas Kesehatan sebanyak 658 orang," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Joni Hariadi Tabrani di Bengkulu, Senin.
Ia menjelaskan, untuk 496 warga lainnya yang terinfeksi penyakit TBC tersebut bukan warga Kota Bengkulu, dan mereka juga memilih melakukan pengobatan di luar Kota Bengkulu.
Terkait degan tingginya kasus TBC di Kota Bengkulu dikarenakan banyaknya warga yang telah memiliki gejala batuk lebih dari dua minggu, namun tidak diperiksakan di fasilitas kesehatan terdekat.
Serta faktor rokok, kurangnya pencahayaan di rumah, namun saat ini angka kematian akibat tuberkulosis di Bengkulu masih rendah.
Karena itu, Joni mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bengkulu khususnya untuk warga yang telah terinfeksi TBC untuk tidak menularkan virus tersebut antara lain dengan cara menggunakan masker.
Kemudian mengonsumsi air putih dan jangan telat minum obat selama enam bulan hingga satu tahun tanpa jeda, dan jika batuk harus menutup mulutnya agar virus TBC tidak tersebar.
Sementara itu, dalam menekan angka penyebaran TBC di Kota Bengkulu, pihaknya terus melakukan edukasi dan penyuluhan yang bekerja sama dengan yayasan maupun puskesmas yang ada di Bengkulu.
Selain itu mengimbau masyarakat jika ada anggota keluarganya yang menderita TBC agar segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit umum setempat, sehingga penyakit tersebut dapat disembuhkan dalam waktu singkat.
"Untuk gejala penyakit TBC yaitu batuk lebih dari dua minggu, demam menggigil dan kurangnya nafsu makan," kata Joni Hariadi Tabrani.