Bandarlampung (ANTARA) - Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggelar upacara detik-detik peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, di halaman Gedung A Itera, Lampung Selatan, Kamis.
Selain upacara yang berjalan khidmat, semarak kemerdekaan tampak dari berbagai pakaian adat Nusantara yang dikenakan sivitas akademika Itera, mulai dari jajaran pimpinan, dosen, hingga tenaga kependidikan.
Usai upacara, parade pakaian adat dari masing-masing unit menjadikan peringatan HUT ke-78 RI di Itera semakin semarak.
Dalam upacara tersebut, Rektor Itera Prof I Nyoman Pugeg Aryantha selaku pembina upacara mengenakan pakaian adat khas Sumatera Selatan yakni kain songket.
Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Khairurrijal mengenakan pakaian adat Suku Rote, Nusa Tenggara Timur, dan Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Dr Rahayu Sulistyorini mengenakan kebaya sulam tapis khas Lampung, lengkap dengan mahkota Siger.
Rektor Itera Prof I Nyoman Pugeg Aryantha, dalam kesempatan tersebut membacakan pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nadiem Anwar Makarim BA MBA.
Dalam pidato tersebut ditekankan meski telah 78 tahun merdeka, perjuangan masih diteruskan sampai hari ini, salah satunya melalui program Merdeka Belajar yang telah digerakkan selama empat tahun terakhir.
"Layaknya perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Republik Indonesia, Merdeka Belajar juga digerakkan oleh seluruh lapisan masyarakat dengan semangat gotong-royong. Kolaborasi dalam menghadirkan transformasi telah melahirkan banyak perubahan terbesar dalam perjalanan dunia pendidikan di Indonesia," ujar Rektor Itera.
Khusus jenjang pendidikan tinggi, program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka juga telah berhasil mengubah hidup lebih dari 760 ribu mahasiswa. Kesempatan belajar di luar kampus, baik di industri, di sekolah, sampai di lingkungan masyarakat, memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi generasi muda Indonesia untuk memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara.
"Perjuangan kita dalam menggerakkan Merdeka Belajar dalam empat tahun terakhir semakin menunjukkan pentingnya gotong-royong untuk mewujudkan kemerdekaan dalam sistem pendidikan Indonesia," ujar Rektor Itera membacakan pidato Mendikbudristek.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Itera juga menganugerahkan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada 13 pegawai ASN Itera, yang terdiri dari Satyalancana Karya Satya XX Tahun kepada Kepala Biro Perencanaan Umum dan Akademik drh Sri Sulistiawati MM, dan Kepala Bagian Umum dan Akademik Pujiono, serta tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya X Tahun kepada Juanda, Dr Sunarsih, Ikah Ning Prasetiowati Permanasari, Muhammad Reza Kahar Aziz, Tika Widiyanti, M Bobby Rahman, Mohamad Samsul Anrokhi, Harry Yuliansyah, Ajeng Eliyana, Arif Rohman, dan Agustina Widiyani.
Usai upacara, sivitas akademika Itera juga mengikuti parade pakaian adat. Dengan berlenggak-lenggok bak model, para sivitas akademika Itera dari masing-masing unit kerja mengikuti parade busana adat yang dinilai oleh para pimpinan Itera.
Dalam parade pakaian adat tersebut, pakaian adat terbaik pertama diraih perwakilan Unit Sekretariat, Humas, dan HTL, sementara terbaik kedua dan tiga diraih perwakilan Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LPPPM) Itera. (Berita Kerja Sama)
Baca juga: Nadiem luncurkan program KIHAJAR untuk beri ruang kemerdekaan proses belajar
Baca juga: Di Lampung sebut 45 sekolah terapkan Program Merdeka Belajar