PP Muhammadiyah sebut Syafii Maarif patut diberi gelar Bapak Bangsa

id Ahmad Syafii Maarif,Muhammadiyah ,Buya Syafii Maarif

PP Muhammadiyah sebut  Syafii Maarif patut diberi gelar Bapak Bangsa

Prof Dr Ahmad Syafii Maarif, atau dikenal dengan panggilan Buya Syafii. ANTARA/HO-Dokumentasi pribadi

Jakarta (ANTARA) - Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif patut diberikan gelar Bapak Bangsa karena selama hidupnya, Syafii mendedikasikan-nya untuk kepentingan umat dan bangsa.

"Beliau seorang tokoh yang tidak pernah mengenal istilah lelah untuk berpikir dan berbuat bagi umat dan bangsanya sehingga banyak orang yang memberinya gelar Bapak Bangsa. Saya rasa gelar itu memang sangat patut untuk disandangkan kepada diri beliau karena hari-harinya diisi untuk kepentingan umat dan bangsa," kata Anwar Abbas saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, Buya Syafii adalah sosok yang dikenal tidak haus dengan harta dan kekuasaan.

Baca juga: Jokowi dijadwalkan melayat jenazah Buya Syafii

Ia mengungkapkan, kesederhanaan hidup Buya Syafii kerap membuat terkejut orang-orang yang berhadapan dengannya.

"Banyak tokoh yang dekat dengan beliau mengingatkan siapa saja yang ingin bertemu dengan beliau, jangan coba-coba untuk merayu beliau dengan uang dan kemewahan. Barang siapa yang mencoba-coba melakukannya pasti akan kena semprot dari beliau," katanya.

Anwar menambahkan nilai-nilai ajaran agama sangat mewarnai sikap dan kepribadian Buya Syafii.

"Bila beliau melihat sesuatu kebenaran maka beliau tidak takut untuk menentang arus. Bagi beliau apa yang dianggapnya benar, ya disampaikan-nya dan kalau dia melihat ada sesuatu yang salah, maka akan dikritik dan diluruskan-nya," katanya.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif meninggal dunia pada Jumat (27/5) pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga: Syafii Maarif meninggal dunia
Baca juga: Wapres: Keteladanan Buya Syafii Maarif wajib diteruskan