Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif.
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Atas nama pemerintah, rakyat Indonesia, saya menyampaikan belasungkawa yang dalam atas berpulangnya Buya Syafii. Semoga segala amal ibadah almarhum diterima oleh Allah SWT, diampuni kesalahannya, dan segenap keluarga yang ditinggalkan sabar dan tabah," kata dia, melalui akun Instagram resminya pada Jumat.
Baca juga: Jokowi dijadwalkan melayat jenazah Buya Syafii
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dalam keterangan tertulis mengatakan, Buya Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia pada Jumat, 27 Mei 2022 pukul 10.15 di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta.
Dalam pernyataannya, Jokowi mengenang dua bulan lalu ia menjenguk Buya Syafii di Sleman.
Baca juga: PP Muhammadiyah sebut Syafii Maarif patut diberi gelar Bapak Bangsa
"Dua bulan lalu, saya datang menjenguk Buya Syafii di kediamannya di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, saat beliau baru keluar dari rumah sakit seusai perawatan selama beberapa hari. Saat itu, beliau sudah sehat dan terlihat bugar," kata dia.
Menurut dia, itulah pertemuan terakhirnya dengan Buya Syafii, yang juga menyebut cendekiawan muslim yang negarawan itu adalah tokoh bangsa yang dicintai.
Baca juga: JK sebut Syafii Maarif jadi guru bangsa dan negarawan Indonesia
"Selamat jalan Sang Guru Bangsa," kata Jokowi.
Buya Syafii sempat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, karena mengalami serangan jantung ringan. Kondisinya lalu membaik sehingga Buya Syafii diizinkan pulang ke rumah pada akhir Maret 2022. Saat itu Jokowi pun menjenguk Buya Syafii dan juga didampingi Nashir, namun pada pertengahan Mei 2022, Buya kembali masuk rumah sakit.
Jenazah Buya Syafii disemayamkan di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta.