Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meminta kepada Penjabat (PJ) Bupati Tulangbawang Barat yang baru dilantik agar dapat mengendalikan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di daerah itu.
"Khusus Penjabat Bupati Tulangbawang Barat tolong hentikan penyebaran PMK di sana selama menjabat," kata Arinal saat melantik tiga PJ Kepala Daerah, di Bandarlampung, Minggu.
Ia menegaskan bahwa PMK harus segera diantisipasi agar tidak merebak dan menyerang ternak di daerah lainnya di Provinsi Lampung.
"Kita sudah bebenah di Mesuji tapi PMK pindah ke Tulangbawang Barat, begitu cepatnya PMK ini maka harus segera ditangani," ujarnya.
Ia meminta kepada Pj Bupati agar menghentikan sementara pengiriman hewan ternak sapi ke daerah lain. Begitu pula sebaliknya jangan dulu memasukkan sapi dari daerah lain.
Oleh sebab itu, Gubernur menekankan kepada Penjabat Bupati yang baru dilantik maupun kepala daerah kabupaten dan kota lainnya di Lampung jangan sampai PMK menyebar luas ke daerah masing-masing.
"Kalau perlu kita dorong sapi yang mau masuk dan keluar Lampung harus ada Surat Kesehatan (SK) bebas PMK," kata dia.
Selain itu, Arinal meminta kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Lampung agar membantu daerah-daerah yang telah mewabah PMK-nya.
"Dinkes harus membantu daerah-daerah yang PMK-nya sudah masuk, kasihan masyarakat. Saya juga sudah buat Satgas Penanggulangan Wabah PMK di masing-masing daerah untuk segera mengatasi penyakit yang menyerang hewan ternak ini.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyatakan telah mengonfirmasi ada 47 ekor sapi di daerahnya yang terkonfirmasi terjangkit penyakit mulut, dan kuku (PMK). Dimana 24 ekor
berasal dari Kabupaten Tulang Bawang Barat, 18 ekor Mesuji, dan 5 ekor dari Tulang Bawang.