Jakarta (ANTARA) - Juara bertahan Piala Afrika, tim nasional Aljazair, mengawali penampilan mereka dalam penyisihan Grup E Piala Afrika 2021 dengan ditahan imbang 0-0 oleh Sierra Leone di Stadion Japoma, Douala, Kamerun, Selasa.
Hasil tersebut cukup menjadi kejutan, sebab dengan status juara bertahan Aljazair diprediksi bakal meraih kemenangan mudah melawan Sierra Leone yang untuk pertama kalinya kembali ke putaran final Piala Afrika sejak 1996.Statistik pertandingan memperlihatkan Aljazair tampil menguasai lebih dari 66 persen penguasaan bola, tapi gagal mengkonversi dominasi itu setelah tak mampu mencetak satu gol pun dari 19 percobaan yang dilepaskan sepanjang laga, demikian catatan situs resmi CAF.
Salah satu peluang terbaik yang diperoleh Aljazair lahir dari umpan terobosan Riyad Mahrez pada menit ke-52, sayangnya penyelesaian Yacine Brahimi masih mengarah tepat ke kiper Mohamed Nbalie Kamara.
Sementara itu empat menit jelang bubaran waktu normal, Mahrez yang memang jadi motor serangan Aljazair mengirimkan umpan silang ke tengah kotak penalti di mana Said Benrahma menanti, tapi tembakan akhir pemain Brentford itu malah melenceng dari sasaran.
Dalam injury time, Kamara dua kali mengamankan gawangnya lagi dari sepakan Ramy Bensebaini dan Baghdad Bounedjah demi memastikan Sierra Leone memperoleh satu poin dari laga kali ini.
Sebaliknya, Sierra Leone sempat beberapa kali mengancam gawang Aljazair di babak pertama termasuk tembakan Mohamed Buya Turay dari jarak jauh yang sayangnya belum cukup menaklukkan kiper Rais M'Bolhi.
Kedua tim dijadwalkan melakoni pertandingan kedua mereka di grup E pada Minggu (16/1) saat Sierra Leone menghadapi Pantai Gading diikuti Aljazair bertemu Guinea Ekuator.