Menkes: Untuk ciptakan lingkungan sehat harus jaga keseimbangan hidup dengan mahluk hidup lain

id Demam berdarah,Kemenkes,Malaria,menkes

Menkes: Untuk ciptakan lingkungan sehat harus jaga keseimbangan hidup dengan mahluk hidup lain

Tangkapan layar Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat memberikan kata sambutan dalam Puncak Peringatan Hari Pengendalian Nyamuk yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (30/11/2021). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan setiap elemen dalam masyarakat harus menjaga keseimbangan hidup dengan makhluk hidup lain seperti hewan dan tumbuhan guna menciptakan lingkungan yang sehat.

“Kalau kita terlalu memfokuskan diri hanya kepada pemenuhan kepentingan hidup manusia, kita lupa untuk menjaga keseimbangan lingkungan kita, kita hanya mengeksploitasi tumbuhan dan hewan yang ada untuk memenuhi kebutuhan manusia, ketidakseimbangan itu pasti terjadi,” kata Budi dalam Puncak Peringatan Hari Pengendalian Nyamuk yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Budi menuturkan berdasarkan riset yang dilakukan oleh Amerika, disebutkan bahwa enam dari 10 penyakit infeksi di manusia berasal dari hewan, dengan rincian tiga dari empat infeksi baru dibawa atau ditulari oleh hewan. Dari 8 miliar penduduk yang terkena penyakit yang bersumber dari hewan itu, 2,7 juta jiwa dinyatakan meninggal setiap tahunnya.
 

Sedangkan pada kasus penyakit yang berasal dari hewan di Indonesia, ia menyebutkan Indonesia masih berkutat pada empat penyakit yang berasal dari nyamuk seperti demam berdarah (dengue), penyakit malaria, filariasis (infeksi yang disebabkan oleh cacing filaria) serta zika (infeksi yang berasal dari virus zika dan menyebar melalui gigitan nyamuk).

Berdasarkan data yang dimiliki Kemenkes, dalam kasus penyakit seperti filariasis, baru 32 dari 514 kabupaten atau kota yang telah masuk ke tahap eliminasi, sedangkan sebanyak 236 kabupaten atau kota telah memasuki masa endemi penyakit itu.

Melihat rendahnya capaian kabupaten kota yang terbebas dari salah satu penyakit akibat nyamuk itu, dia menyarankan bagi daerah yang memiliki banyak kasus dari penyakit-penyakit tersebut, perlu mencontoh daerah yang telah berhasil menekan angka kasus.

“Tugas kita di Kementerian Kesehatan adalah memastikan sosialisasi dari apa yang sudah dilakukan teman-teman Tidore, teman-teman di Banten ke seluruh kabupaten kota yang lain,” kata dia.
 

Ia juga menyarankan, pemerintah untuk mencatat daerah yang berhasil mengendalikan penyakit akibat nyamuk tersebut dan melakukan wawancara kepada bupati maupun walikota untuk meninjau program yang dilakukan sehingga dapat ditularkan pada daerah lain.

“Dibandingkan membuat sesuatu yang baru, lebih baik meniru mereka saja. Jadi semua kota-kota yang berhasil pasti memiliki taktik-taktik sendiri, program sendiri yang baik untuk ditiru,” ucap Budi.

Dengan menerapkan program-program percontohan kepada daerah lain, Budi berharap hal tersebut dapat kembali menyeimbangkan aktivitas yang dilakukan masyarakat dengan alam di sekitarnya, sehingga penyakit yang berasal dari hewan tidak mempengaruhi kesehatan penduduk di Indonesia.

“Saya percaya bahwa manusia harus menjaga keseimbangan hidup dan lingkungannya dengan semua makhluk hidup ciptaan-Nya. Baik itu flora dan fauna untuk kesehatan kita bersama, juga kesehatan dunia. Mungkin ke depannya kesehatan alam semesta pun tergantung pada kegiatan kita bersama,” tegas Budi.