DLH dibantu TPI dan warga Metro Utara bersihkan sampah di gapura perbatasan

id Sampah

DLH dibantu TPI dan warga Metro Utara bersihkan sampah di gapura perbatasan

Pasukan oranye dari DLH Metro dibantu TPI dan Warga Metro Utara gotong royong membersihkan tumpukan sampah di gapura perbatasan Metro dan Lampung Tengah. (ANTARA/Istimewa)

Metro (ANTARA) - Setelah menjadi sorotan, Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dibantu warga akhirnya melakukan pembersihan sampah yang menumpuk di Gapura perbatasan Metro Utara dan Lampung Tengah. 

Hasilnya, tumpukan sampah yang dibersihkan dari gapura tersebut memenuhi dua truk sampah atau sekitar 15 kubik. 

Kepala DLH Metro, Irianto Marhasan mengatakan, bersih-bersih perbatasan merupakan gerakan yang diinisiasi DLH. Dalam gerakan tersebut, sebanyak puluhan orang turut membantu pembersihan, mulai dari Satpol-PP, perangkat kecamatan, kelurahan hingga organisasi masyarakat.

"Bersih-bersih ini merupakan inisiatif dinas, oleh karena ada berita yang viral di medsos kemudian tim oranye langsung bergerak. Hari ini kita dibantu Pol-PP, ibu camat, pak lurah dan trader bersama masyarakat," kata dia saat diwawancarai awak media, Jumat. 

Selain perbatasan, lanjut dia, gerakan bersih-bersih ini juga akan dilakukan secara merata di seluruh wilayah Metro yang rawan menjadi tempat pembuangan sampah liar.

"Total sampahnya ini ada dua truk. Setelah ini kita juga akan bersihkan sampah yang ada di jalan baru. Setelah pembersihan ini kita akan minta Kominfo untuk pasang CCTV disini. Ya walaupun trader sudah pasang CCTV disini tapi kan CCTVnya pakai sinar surya," pungkasnya.

Camat Metro Utara, Wilastri mengapresiasi peran serta Trader Peduli Indonesia (TPI) yang membantu pemerintah dengan memasang CCTV untuk memantau pelaku buang sampah di perbatasan.

"Sangat luar biasa sekali kepedulian trader terhadap masyarakat khususnya di Metro Utara, ini sangat kami apresiasi. Dalam waktu dekat, nanti Pemkot juga akan memasang CCTV nya disini. Jadi akan dipantau 24 jam," ucapnya.

Wilastri mengungkapkan bahwa pihaknya telah dibuat kesal oleh ulah warga tak bertanggungjawab yang mengotori wajah Kota Metro berulang kali dengan membuang sampahnya di gerbang perbatasan.

"Jadi kita ini memang dibuat kesal sama masyarakat yang selalu membuang sampah disini, berbagai upaya melalui tulisan imbauan sudah kita lakukan tetapi tetap saja masih ada yang membuang sampah disini," cetusnya.

Guna mencegah prilaku oknum masyarakat pembuang sampah, pihaknya berencana menggandeng CSR untuk membangun taman di wilayah perbatasan antara Kecamatan Metro Utara dan Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah.

"Untuk ke depannya melalui pihak CSR akan kita buat taman disini agar yang membuang sampah nanti merasa malu jika masih membuang sampahnya," tandasnya.

Sebelumnya, teka-teki tumpukan sampah di kawasan gapura perbatasan antara Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Metro Utara dengan Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah akhirnya terjawab. Puluhan orang yang membuang sampahnya di kawasan tersebut terekam Closed Circuit Television (CCTV) milik Trader Peduli Indonesia (TPI) Kota Metro dan terancam diviralkan.

CCTV milik TPI tersebut terpasang tepat disisi kanan gapura sejak pertengahan tahun 2021. CCTV itu merekam ratusan kali praktik buang sampah di kawasan perbatasan, ironisnya para penyumbang sampah tersebut hanya dilakukan oleh puluhan orang yang sama.

Ketua DPP TPI, Dicky Kusuma Wardhana mengungkapkan, dirilisnya dokumen rekaman CCTV yang menggambarkan perilaku buang sampah oleh puluhan orang tak bertanggungjawab tersebut dilakukan atas permintaan masyarakat.

"Jadi sebelumnya telah viral pemberitaan dimedia Kupas Tuntas terkait dengan tumpukan sampah di kawasan perbatasan Metro. Dari situ, banyak sekali masukan dari masyarakat yang meminta TPI untuk membongkar rekaman CCTV, sehingga karena kebetulan hari ini saya ditanya oleh teman-teman wartawan maka ini kami sampaikan ke publik," katanya. 

Pria yang merupakan warga Metro Utara itu juga mengungkapkan, tumpukan sampah yang berserakan di kawasan perbatasan merupakan milik puluhan orang saja. Para pembuang sampah tersebut rata-rata melancarkan aksinya pada pagi hari.

"Jadi CCTV yang kami pasang sejak bulan Juni itu merekam ratusan kali orang buang sampahnya disana, tapi setelah kami teliti pelakunya orang-orang yang sama dan jumlahnya tidak banyak kurang dari 30 orang. Kemudian orang-orang ini membuang sampahnya itu rata-rata pagi hari, jadi sambil bawa motor maupun mobil mereka lemparkan begitu saja," terangnya.

Berdasarkan rekaman video, para pelaku buang sampah tersebut berkendara dari arah Lampung Tengah menuju Kota Metro dan melemparkan sampah yang dibawanya ke kawasan perbatasan.

"Dari rekaman CCTV, sampah-sampah itu dibuang oleh orang dari arah Punggur menuju ke Metro. Tapi ada juga yang asalnya dari arah Metro sendiri, dia pakai motor kemudian muter di ujung jalur dua kemudian lempar sampahnya disana," ungkap Dicky.

Guna menindaklanjuti permintaan masyarakat untuk memviralkan para pelaku buang sampah sembarangan tersebut, TPI berencana menyerahkan seluruh dokumen rekaman CCTV ke Pemkot Metro.

"Jadi kami berkomitmen untuk membantu pemerintah Kota Metro dalam upaya menggapai Adipura, salah satu caranya ialah dengan menjaga kebersihan lingkungan. Maka kami berencana untuk menyerahkan semua data rekaman CCTV yang kami miliki berikut dengan data para pelakunya ke Pemkot Metro," ucapnya.

Dicky berharap, Wali Kota Metro Wahdi dapat menindaklanjuti dan menghadirkan solusi jitu dalam menangani persoalan sampah di kawasan perbatasan.

"Kami berharap Pemkot Metro melalui Dinas Lingkungan Hidup maupun Satpol-PP dapat menindaklanjutinya sehingga menimbulkan efek jera, dan orang-orang akan berpikir berulang kali untuk membuang sampahnya sembarangan di Kota ini," tandasnya.

Diketahui, TPI Kota Metro sejak Juni 2021 lalu telah memasang dua kamera pengawas atau Closed Circuit Television (CCTV) di dua titik rawan buang sampah yang terdapat disepanjang jalan Pattimura.